Merdeka.com, Malang - Absennya sejumlah pemain pilar pada laga kontra PSMS Medan menyebabkan terjadi perubahan pada starting XI yang ditunjukkan. Dilansir dari bola.com, pada laga tersebut, salah satu pemain yang tampil kurang maksimal adalah Syaiful Indra Cahya.

Pada laga tersebut Syaiful beroperasi sebagai sayap kiri. Selama ini, dia selalu ditempatkan sebagai sayap kanan, bahkan pernah mengisi pos sebagai stoper dan gelandang bertahan.

"Saya merasa kurang nyaman bermain di posisi baru itu (sayap kiri)," kata Syaiful, setelah pertandingan.

Pada awal pertandingan, Syaiful sempat beberapa kali melakukan penetrasi. Tapi, setelah PSMS mulai panas, pemain berusia 25 tahun tersebut hanya berkutat di sektor tengah dan kurang berkontribusi.

Maklum, selama ini dia memiliki kelebihan di kaki kanan. Sehingga saat bermain di sayap kiri dia harus berputar lebih dulu untuk menempatkan bola di kanan sebelum melepaskan umpan. “Kalau bisa memang saya bermain di posisi asli,” jelasnya.

Pada pertandingan Sabtu malam, pelatih Milan Petrovic memilih Hendro Siswanto sebagai sayap kiri. Padahal, Hendro berposisi asli sebagai gelandang bertahan. Tapi, dalam dua pertandingan sebelumnya, Milan menurunkan Ricky Ohorella sebagai bek kanan, sedangkan Syaiful jadi sayap kanan.

Berbeda dengan era kepelatihan Joko ‘Getuk’ Susilo. Syaiful selalu jadi pilihan utama di sektor sayap kanan Arema FC. Dia kadang ditempatkan sebagai stoper, seperti pada musim lalu karena krisis pemain belakang.

PILIHAN EDITOR

• Lantunan ayat Alquran jadi rahasia perubahan permainan Joko Ribowo
• Ini alasan Arema FC tetap menggunakan Stadion Kanjuruhan selama bulan Ramadan
• Arema FC bawa pulang kekalahan dari Medan
• Usai masa hukuman, Hendro Siswanto berharap mampu lebih kendalikan emosi
• Arema FC incar kemenangan pada laga kontra PSMS Medan
• Ahmet Atayev mulai tunjukkan kebangkitan permainan di Arema FC
• Dedik Setiawan optimis Arema FC mampu teruskan tren positif saat hadapi PSMS