Dua asisten pelatih lokal, Kuncoro dan Singgih Pitono, kini lebih banyak mendominasi dan juga menangani internal game.
Merdeka.com, Malang - Pada latihan Arema FC selama sepekan ini, tampak hal yang cukup berbeda terlihat. Dilansir dari Bola.com, dua asisten pelatih lokal, Kuncoro dan Singgih Pitono, kini lebih banyak mendominasi dan juga menangani internal game.
"Kami hanya menjabarkan program tersebut dalam latihan karena asisten pelatih lokal ini kan lebih memahami kondisi tim seperti apa. Jadi, sekaligus kami bisa memberikan masukan kepada pelatih kepala untuk karakter dan kepribadian pemain Arema seperti apa," jelas Kuncoro.
Sebelumnya, Milan memiliki asisten Joko 'Getuk' Susilo dan Dusan Momcilovic. Namun, dua nama itu kini sudah tidak lagi di tim senior Arema. Getuk turun pangkat ke Arema U-19. Sementara Dusan sudah dipecat awal Agustus lalu.
Praktis, kini Kuncoro dan Singgih yang bisa memberikan masukan karena keduanya sudah cukup lama di tim kepelatihan Singo Edan.
Diharapkan kedua asisten pelatih yang merupakan legenda tim ini bisa mengembalikan karakter Arema. Selain itu, ada indikasi jika Milan masih belum mengenal betul personal setiap pemainnya.
Terbukti dari beberapa eksperimen yang sempat dilakukannya. Seperti menempatkan kapten tim Hamka Hamzah menjadi striker sejak menit awal. Sampai Arthur Cunha yang dijadikan gelandang bertahan. Padahal, dua pemain itu berposisi asli sebagai stoper.
Makin banyaknya peran Kuncoro dan Singgih sekaligus memberikan mereka jam terbang. Manajemen Arema yakin keduanya bisa jadi penerus pelatih kepala selanjutnya.
Tentunya jika nanti lisensi kepelatihan keduanya sudah memenuhi syarat karena Kuncoro masih mengantongi lisensi B AFC, sedangkan Singgih baru C AFC.
"Yang jelas kami juga ingin memberikan kontribusi lebih banyak untuk tim. Apalagi kami sudah cukup lama dan mengenal personal pemain," jelas Kuncoro.