Malang

Merdeka.com, Malang - Manajemen Arema FC membeber bahwa tim mereka gagal meraih target pada kompetisi Liga 1 musim 2017. Dilansir dari Bola.net, Arema FC menyebut sejumlah alasan yang menjadi penyebab kegagalan tersebut.

Pada akhir kompetisi Liga 1 ini, Arema FC hanya bisa mengakhiri kompetisi di posisi kesembilan. Mereka hanya mengumpulkan 49 poin dari 34 pertandingan. Raihan Arema ini meleset jauh dari target yang dipatok pada awal musim. Sebelumnya, mereka menargetkan bisa mengakhiri kompetisi di posisi tiga besar.

"Hal pokok, persiapan tim kami sangat kurang. Kurangnya persiapan ini salah satunya karena ada banyak undangan bagi kami mengikuti turnamen-turnamen," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Selain itu, Ruddy juga menyebut bahwa Arema juga sempat terlena dengan prestasi mereka pada Piala Presiden lalu. Gelar juara yang mereka peroleh tersebut membuat persiapan Arema menjadi kurang.

"Hal ini membuat tim pelatih menilai tim ini sudah yang terbaik. Namun, risiko, termasuk risiko cedera, kurang diperhitungkan. Akhirnya, setelah akhir Juli lalu Bagas Adi Nugroho cedera, Arema selalu memodifikasi sektor stopper," tuturnya.

Ruddy menyebut bahwa faktor lain yang menjadi penyebab adalah absennya Kurnia Meiga dalam sejumlah laga mereka. Tiadanya Kurnia Meiga di bawah mistar gawang ini membuat kekuatan Arema menjadi tereduksi.

"Cadangan Meiga, karena prepare team sangat kurang, kualitasnya masih belum bisa memenuhi harapan," jelas Ruddy.

Masalah kiper dan stopper ini membuat Arema jadi sulit mengembangkan permainan mereka. Padahal, skema permainan Area mengandalkan built-up dari belakang.

"Sejak itulah, badai terus mengganggu perjalanan Arema," tandasnya.