Arema mengaku akan kembali menyurati PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 musim lalu.
Merdeka.com, Malang - Arema FC kembali mempertanyakan pelunasan subsidi mereka untuk musim kompetisi 2017 lalu. Dilansir dari Bola.net, Arema mengaku akan kembali menyurati PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator kompetisi Liga 1 musim lalu.
"Kami akan kembali menyurati PT LIB untuk mempertanyakan kepastian pelunasan subsidi. Sebelumnya, kami sudah sempat berkirim surat. Namun, sejauh ini belum ada respon dari mereka," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Ruddy menyebut bahwa Arema memiliki kepentingan agar sisa pembayaran subsidi dari PT LIB segera cair. Pasalnya, Arema FC juga masih harus melunasi sisa pembayaran gaji para pemain mereka musim lalu.
"Mengenai jumlah kekurangannya, saya terus terang lupa. Namun, mereka sudah berulang kali mempertanyakan hal tersebut, terutama pemain-pemain yang sudah tak lagi berstatus pemain Arema," tuturnya.
Arema sendiri saat ini masih memiliki piutang sekitar Rp 2,1 miliar. Dari piutang total senilai kira-kira Rp 2,7 miliar, Arema baru menerima sekali pembayaran senilai Rp 600juta.
Seharusnya, PT LIB sudah melunasi utang subsidi pada klub-klub peserta Liga 1 musim 2017 pada akhir Januari lalu. Namun, kendati saat ini sudah memasuki Februari, belum tampak tanda-tanda pelunasan.
Tak hanya subsidi bagi klub peserta Liga 1 musim 2017 saja yang belum cair. Pembagian share tv dan hadiah berdasar ranking klasemen juga tak pasti.
Terkait hal ini, Arema FC mengaku telah banyak belajar dari pengalaman ini. Oleh karena itu, pada musim 2018 mereka tak lagi mengandalkan subsidi sebagai tulang punggung skema keuangan mereka. Musim ini, mereka mengubah skema pendanaan tim.
"Alhamdulillah, kendati kompetisi belum mulai, gaji pemain sudah terbayar dan tak ada masalah," tandasnya.