Malang

Merdeka.com, Malang - Sriwijaya FC mengungkap kunci kesuksesan mereka dalam mengalahkan Arema FC pada babak Perempat Final Piala Presiden 2018. Dilansir dari Bola.net, mereka mengaku bahwa kemenangan ini tak lepas dari kegagalan Arema FC dalam memanfaatkan hadiah penalti.

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan mengungkap bahwa Sriwijaya tak mengalahkan Arema dengan mudah. Terlebih, pada laga ini Arema menunjukkan pertahanan yang sangat rapat dan disiplin.

Pelatih yang akrab disapa RD ini mengaku bahwa pemainnya sempat lambat dalam mengantisipasi permainan Arema. Namun, mereka mampu tampil lebih baik pada babak kedua. Momentum ini sayangnya membahayakan mereka terutama ketika terkena hukuman penalti.

"Untungnya, hal ini tidak bisa dimaksimalkan Arema. Inilah turning point bagi kami," ujar RD.

Usai Arema gagal mengeksekusi penalti, RD mengungkap bahwa para pemainnya kemudian bisa menguasai situasi. Bahkan mereka juga mampu menciptakan sejumlah kesulitan bagi Arema.

"Akhirnya kami bisa memanfaatkan peluang-peluang ini menjadi gol," tuturnya.

Sebelumnya, langkah Arema FC pada Piala Presiden 2018 ini harus berhenti hingga babak perempat final saja. Hal ini menyusul kekalahan mereka atas Sriwijaya FC pada Minggu (4/2) di Stadion Manahan, Solo.

Pertandingan tersebut berakhir dengan skor 3-1 untuk Sriwijaya FC. Tiga gol Sriwijaya dicetak masing-masing oleh Bio Paulin, Syahrian Abimanyu dan Beto Goncalves. Sedangkan gol dari Arema FC dicetak oleh Nur Hardianto.

Arema sendiri sebenarnya memiliki peluang terlebih dahulu untuk mencetak gol melalui eksekusi penalti pada menit ke-61. Namun sayangnya eksekusi dari Dedik Setiawan tidak masuk.

Sementara itu, penyerang Sriwijaya FC, Beto Goncalves mengungkap hal lain di balik kesuksesan timnya. Dia menyebut bahwa seluruh pemain Sriwijaya bermain dengan semangat dan stamina tinggi, sejak awal sampai laga usai.

"Kami juga banyak mengandalkan kerja sama untuk membongkar pertahanan Arema, yang bermain sangat bagus pada pertandingan ini," tandasnya.