Arema FC imbangi PSM Makassar melalui perjuangan yang dramatis

Sempat tertinggal tiga gol di babak pertama, Arema FC akhirnya mampu mengejar ketinggalan secara dramatis dan menyamakan kedudukan.

Merdeka.com, Malang - Arema FC berhasil meraih satu poin ketika menjamu PSM Makassar dengan cara yang sangat dramatis. Pada laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, Rabu (30/8) malam tersebut, Arema sempat tertinggal tiga gol terlebih dahulu sebelum akhirnya mampu mengejar menjadi 3-3.

Tiga gol PSM pada laga itu dicetak semua pada babak pertama oleh Willem Jan Pluim, Ferdinand Sinaga dan Pavel Purishkin. Sementara, Arema membalas pada babak kedua melalui dua gol Juan Pablo Pino dan sebiji gol Adam Alis.

Tampil di hadapan pendukung sendiri, Arema justru tampil melempem pada awal-awal pertandingan. Pada lima belas menit awal pertandingan, Arema FC sudah tertinggal tiga gol.

Pada menit keenam, Willem Jan Pluim mampu mengecoh barisan pertahanan Arema FC dan membuat PSM unggul satu gol. Selang dua menit, Ferdinand Sinaga berhasil menggandakan kedudukan untuk PSM. Ketinggalan, Arema FC coba membalas namun pada menit ke-14, justru PSM yang menambah keunggulan melalui Pavel Purishkin.

Pada babak pertama ini Arema FC tampil kurang trengginas dan membuat mereka kalah dari PSM Makassar. Bahkan pada akhir babak pertama, PSM hampir menambah keunggulan mereka.

Pada babak kedua, Arema FC coba bermain lebih agresif. Perubahan yang paling terasa adalah masuknya Dedik Setiawan pada menit ke-55.

Menggantikan Cristian Gonzales, Dedik memberi hasil instan dengan dilanggarnya dia di kotak penalti PSM. Juan Pablo Pino yang menjadi algojo tak membuang kesempatan ini dan membuat Arema FC mengejar ketertinggalan.

Pada menit ke-63, Arema mampu semakin mengejar ketertinggalan mereka. Kerjasama antara Dedik dan Dendi Santoso membuat Adam Alis mampu mencetak gol kedua Arema.

Pada menit ke-65, Dedik lagi-lagi dilanggar di kotak penalti PSM. Untuk kedua kalinya, Pino kembali menjadi eksekutor dan membuat kedudukan menjadi imbang untuk kedua kesebelasan.

Sepanjang sisa pertandingan, laga berjalan dengan cukup sengit antara kedua kesebelasan. Jual beli serangan yang dilakukan mampu membuat laga berjalan seru hingga peluit akhir ditiup.