1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Saat 'ikan duyung' kampanye tidak buang popok di Kali Brantas

Para aktivis lingkungan hidup yang menamakan diri Brigade Evakuasi Popok (Kuapok) Ecoton menggelar aksi di Jalan Tugu, depan Balai Kota Malang.

Saat 'ikan duyung' kampanye tidak buang popok di Kali Brantas © 2017 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Kamis, 31 Agustus 2017 08:48

Merdeka.com, Malang - Para aktivis lingkungan hidup yang menamakan diri Brigade Evakuasi Popok (Kuapok) Ecoton menggelar aksi unik di Jalan Tugu, depan Balai Kota Malang. Aksi dilakukan oleh 'lima ekor ikan cantik' sambil membawa poster kampanye untuk tidak membuang popok ke sungai.

Lima orang pria dengan kostum bak ikan duyung itu secara bergantian berorasi tepat di depan balai kota. Mereka di bawah terik matahari menyampaikan pesan kepada para pengguna jalan agar tidak seenaknya membuang popok bayi.

"Jangan buang popok ke Kali Brantas, karena Kali Brantas sumber kehidupan kami. Gara-gara popok kalian kami menjadi begini, kami ikan-ikan menjadi interseks. Jangan seenaknya membuang popok di sungai," teriak salah satu aktivis, Rabu (30/8).

Masing-masing ikan duyung mengenakan bra dengan warna mencolok, sambil memamerkan perut buncit dan kumis. Tidak ketinggalan dandanan menor, wig dan alat pernafasan renang melengkapi aksi yang mengundang perhatian pengguna jalan.

Sementara di depan mereka, popok bekas yang diambil dari Sungai Brantas Kota Malang. Popok bekas pakai itu sebagian menutup tubuh patung ikan lele raksasa, sementara sebagian lagi dibiarkan berhamburan.

Lima putri duyung ini memegang berbagai tulisan, di antaranya 'Bebaskan Sungaiku Dari Popok Bayi dan Pembalut Wanita', 'Stop Sungai Sebagai Tempat Buang Popok Bayi', 'Sungai Brantas Bebas Popok 2020', 'ECD Free Policy for Healthy Sex Right'.

Saat 'ikan duyung' kampanye tidak buang popok di Kali Brantas
© 2017 merdeka.com/Darmadi Sasongko


"Popok mengandung plastik, 70 persen komponennya adalah plastik. Dia tidak bisa terurai, akan menjadi senyawa hestrogenik yang akan mempengaruhi pembuahan ikan. Karena itu, 20 persen ikan di Brantas mengalami interseks, karena popok yang kalian buang," teriaknya. 

Sehari sebelumnya Kuapok Ecoton, juga melakukan penyisiran popok di Jembatan Muharto Kota Malang. Selama beberapa jam, tim mereka berhasil mengumpulkan puluhan kwintal popok.

"Satu titik jembatan saja lebih dari 10 kwintal, sekitar 2,5 kwintal, kami jadikan sampel yang kami serahkan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup," kata Apriyanto Rahmawan, koordinator media Ecoton.

Sementara itu, pengendara sebuah sepeda motor mendadak mendekati para peserta aksi. Dua karyawan swasta itu tertarik untuk berswafoto bersama para aktivis yang berorasi.

"Kami mendukung aksi seperti ini. Bagus juga, orang tidak membuang sampah popok ke sungai. Bisa menghambat saluran air. Tertarik, aksi mereka mencuri perhatian," kata Dika Aprina yang berboncengan dengan Ayu Agustin.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Info Kota
  2. Lingkungan
  3. Kota Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA