1. MALANG
  2. PROFIL

Kisah gugurnya Abdulrachman Saleh di 29 Juli 1947

Abdulrachman Saleh. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Minggu, 30 Juli 2017 00:03

Menjelang Juli 1947, Abdulrachman Saleh dan Adi Sutjipto mendapat tugas dari pemerintah untuk mencari bantuan luar negeri berupa instruktur dan obat-obatan di India. Industrialis India bernama Pat Naik, saat itu meminjamkan pesawatnya, yakni Dakota VT-CLA. Namun, siapa sangka, jika tugas itu merupakan tugas terakhir yang diemban sang pahlawan.

29 Juli 1947, Dakota VT-CLA yang ditumpangi Abdulrachman Saleh, Adi Sutjipto dan tujuh orang lainnya, bertolak dari Singapura menuju Yogyakarta dengan membawa obat-obatan sumbangan dari Palang Merah Malaya untuk Palang Merah Indonesia. Pemberangkatan pesawat tersebut, telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Inggris dan Pemerintah Belanda.

Nahas, menjelang pendaratan di Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lapangan Udara Adi Sucipto), dua pesawat Mustang Belanda meluncurkan serangan bertubi-tubi ke arah pesawat Dakota VT-CLA. Pesawat yang ditumpangi Abdulrachman Saleh dan rekan-rekannya itu, kehilangan ketinggian dan membuat pendaratan ke arah Selatan Yogyakarta. Pesawat membentur pohon hingga terbelah dua dan terbakar. Hanya ada satu penumpang yang selamat dari peristiwa itu, yakni Gani Handonotjokro, yang saat itu duduk di bagian ekor pesawat. Sedangkan yang lainnya meninggal dunia, termasuk Abdulrachman Saleh dan Adi Sutjipto. Keduanya pun dimakamkan di Yogyakarta.

Mengenang jasa Abdulrachman Saleh dan Adi Sutjipto dalam Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), keduanya dianugerahi pangkat Laksamana Muda Udara. Dan tepat di atas jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA tersebut, didirikan sebuah tugu peringatan. Pada 17 Agustus 1952 AURI (sekarang TNI-AU) menetapkan Pangkalan Udara Bugis di Malang, berubah nama menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh. Sementara, untuk mengenang sekaligus menjadi panutan perjuangan udara, melalui Skep Kasau No Skep/34/VII/1976, setiap 29 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhakti TNI-AU.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Profil
  2. Tokoh
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA