Sosok Arif Setyo Budi, penari satu kaki asal Kota Malang, Jawa Timur dikenal sebagai pribadi penyabar dan tidak kenal menyerah.
Merdeka.com, Malang - Sosok Arif Setyo Budi, penari satu kaki asal Kota Malang, Jawa Timur dikenal sebagai pribadi penyabar dan tidak kenal menyerah. Kehidupan kesehariannya menjadi inspirasi bagi teman komunitas dan keluarga.
Arif pun selalu berpesan kepada orang-orang yang senasib dengannya, agar tidak gampang menyerah dan putus asa. Hidup baginya penuh dengan karunia yang harus terus disyukuri.
"Jangan pernah menyerah, jangan patah semangat. Karena setiap orang sudah dikasih bakat, bakat yang terpendam harus terus digali. Tekuni bakat itu, kalau ada kemauan nanti pasti akan tercapai," kata Arif di tempat usahanya, Gubuk Kayu Cafe Jalan Gresik 1E Kota Malang, Selasa (31/10).
Arif boleh jadi hanya satu-satunya penari breakdance Indonesia dengan kondisi cacat fisik yakni hanya satu kaki. Pria kelahiran Malang, 15 Mei 1987 ini hanya memiliki satu kaki setelah kaki kanannya diamputasi akibat kecelakaan kerja.
Tetapi cintanya kepada breakdance digeluti sejak sekolah dan hingga saat ini tetap ditekuni. Kendati hanya memiliki satu kaki, aksi breakdance Arif tak kalah atraktif dengan mereka yang bertubuh sempurna.
Arif mengaku tidak pernah menyesal dengan keadaan yang dialaminya. Semua harus diterima sebagai ketentuan dari Yang Di Atas dan harus dijalaninya.
"Alhamdulillah tidak pernah drop, sudah punya peganggan. Ini sudah dari Allah. Tidak kepikiran aneh-aneh, ngedrop atau minder tidak pernah. Tidak pernah berpikir bagaimana menjalani hidup dengan satu kaki, alamiah saja. Jalani saja," katanya.
Saat kakinya harus diamputasi, bagi Arif sebagai sebuah titik awal untuk berkarya dan tetap harus disyukuri. Sehingga kondisi apapun yang dialami dirasakan nyaman-nyaman saja.
"Dari situ, enak saja menjalani kehidupan, meski sebelumnya dua kaki menjadi satu kaki. Menurutku tidak ada perbedaan signifikan dalam menjalani kehidupan," katanya.
Diakui Arif, memang bukan perkara mudah terutama saat dalam masa peralihan. Tetapi orang-orang di sekitar hidupnya, baik teman di komunitas dance, Malang Breakin maupun Piramid Team menjadi penyemangat.
"Awalnya lihat temen-temen latihan, sambil ketemu teman lama, mulai timbul ingin nyoba lagi. Awalnya sempat agak kagok, butuh penyeseuaian saja. Ada beberapa gerakan yang harus disesuaikan untuk dilakukan satu kaki," jelasnya.
Arif sendiri menggunakan kafe yang baru sekitar setahun didirikan sebagai tempat berkumpul dengan rekan-rekan komunitas. Setiap Senin, Rabu dan Jumat, terutama persiapan even para anggota komunitas akan berkumpul.
Rio Pitoeng Anggoro, anggota komunitas mengatakan, sosok Arif sebagai inspirator bagi teman-temannya. Kendati secara fisik memiliki kekurangan, tetapi mental dan kepribadiannya sangat kuat.
"Contohnya, breakdance biasanya dilakukan orang sempurna, tatapi Mas Arief bisa melakukan dengan tanpa persoalan, tanpa minder dan lain-lain," katanya.
Kata Rio, tarian Arif sudah pasti berbeda dengan mereka yang mempunyai anggota tubuh lengkap. Mereka lebih bisa bergerak dengan bebas dan leluasa, tetapi kekurangan itu berusaha dilakukan dengan sempurna.
Pandangan serupa juga disampaikan Catur Adi Suryo, adik kandung Arif yang membantu mengurus cafenya. Kakaknya sebagai sosok inspiratif dalam keluarga.
"Tidak gampang menyerah, sabar menghadapi setiap masalah. Sangat berprestasi dan inspirasi bagi teman-teman. Sabar, baik dan ramah," katanya.