1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Arif Setyo Budi, sang penari satu kaki

Menilik kisah Arif Setyo Budi. Ketika keterbatasan itu tidak menghalanginya untuk tetap menggeluti seni tari jenis breakdance.

Arif Setyo Budi. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Rabu, 01 November 2017 00:09

Merdeka.com, Malang - Setiap beraktivitas, Arif Setyo Budi harus dibantu kruk sebagai pengganti kaki kanannya yang diamputasi. Tetapi keterbatasan itu tidak menghalanginya untuk tetap menggeluti seni tari jenis breakdance.

Pria asal Kota Malang ini tidak mau kalah dalam unjuk kebolehan, kendati dengan hanya menggunakan satu kaki. Bahkan gerakan tubuhnya begitu atraktif, yang belum tentu bisa dilakukan pemilik anggota tubuh lengkap.

Tubuhnya mampu meliuk-liuk di atas papan putih yang keseharian digunakan latihan. Saat kruk penyangga dilepas dari tangan, tubuhnya begitu lentur mengikuti musik pengiring.

Arif Setyo Budi
© 2017 merdeka.com/Darmadi Sasongko

 

Tangannya begitu kuat menahan berat tubuhnya yang bergerak dan berguling begitu cepat. Bahkan dengan tangan kanan tubuhnya berjempalitan, seraya mengikuti musik yang mengiringinya.

"Aku mulai belajar breakdance sejak 2005, saat kondisi badan saya masih normal, memiliki dua kaki," kata Arif Setyo Budi di tempat usahanya, Gubuk Kayu Cafe Jalan Gresik 1E Kota Malang, Selasa (31/10).

Tahun 2007, Arif mengalami kecelakaan kerja di sebuah perusahaan plastik di Krian, Sidoarjo. Sehingga kaki kanannya harus diamputasi.

 

Tetapi sekitar 2008, Arif mulai kembali mencoba lagi belajar breakdance dengan kondisi satu kaki. Sejak saat itu hingga sekarang secara rutin berlatih dengan komunitasnya, Malang Breakin.

"Karena sejak awal sudah memiliki modal kemampuan breakdance, waktu belajar dengan satu kaki awalnya agak sulit, sedikit butuh penyesuaian dan proses menggunakan satu kaki. Tetapi seiring berjalannya waktu akhirnya terbiasa," katanya.

Arif Setyo Budi
© 2017 merdeka.com/Darmadi Sasongko

 

Arif sendiri merasa break dance sebagai sebuah olahraga dan olah tubuh, walaupun dirinya juga penyuka olahraga bersepeda. Kawan-kawannya menjadi penyemangat untuk terus berkarya.

"Motivasi awal, berpikir memungkinkan enggak sih melakukan breakdance dengan satu kaki. Indonesia sendiri belum ada sebelumnya, termotivasi untuk mencoba lagi terjun dengan satu kaki. Alhamdulillah sampai sekarang masih menekuni, bahkan sempat ikut sejumlah kompetisi sampai nasional," katanya.

Tahun 2011 dan 2012, Arif pernah Juara II tingkat Jawa Timur di kompetisi yang sama di Malang, selama dua tahun berturut-turut. Juga beberapa juara dalam kejuaraan lokal.

Arif pun menjadi dirinya sendiri. Setiap perlombaan harus battle dengan lawan yang memiliki anggota tubuh lengkap.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Inspiratif
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA