Malang

Merdeka.com, Malang - Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko menemukan warga tanpa identitas menghuni shelter Dinas Sosial. Pihak Dinsos sendiri kebingungan memulangkan warga tersebut, karena memang tanpa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan keterangan asal tempat tinggal yang jelas.

Sofyan Edi sempat berbincang dengan beberapa warga tuna wisma yang tidak diketahui alamat jelasnya. Mereka sudah beberapa lama tinggal di shelter Dinsos. Salah seorang penghuni pun mengaku tidak tahu harus dipulangkan ke mana.

"Ibu asli mana?" tanya Wakil Wali Kota Malang di shelter Dinas Sosial di Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Selasa (30/10).

Sofyan Edi mengunjungi shelter Dinas Sosial di Pandanwangi dan Sukun. Shelter di Pandanwangi dihuni oleh 9 orang sedangkan di Sukun terdapat 14 orang.

Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Sri Wahyuningtyas menjelaskan, pihaknya kebingungan akan memulangkan warga tersebut. Sehingga harus tinggal di shelter Pemkot Malang.

"Kita tidak tahu akan kita pulangkan kemana," kata Yuyun.

Wakil Wali Kota Malan melakukan pemantauan terkait sarana, fasilitas dan layanan yang ada di dua shelter tersebut. Kunjungan tersebut untuk mengetahui kondisi riil tempat penampungan tersebut.

Ia menjelaskan, pemerintah terus berupaya dalam meningkatkan fasilitas yang ada dalam shelter dengan tujuan agar para anak jalanan, warga tuna wisma dan pengemis tidak bertebaran di jalanan dam mengganggu masyarakat.

"Fasilitas dan pembinaan harus terus diperbaiki, sehingga setelah mereka dilakukan pendataan bisa dipulangkan ke lokasi asal," tandasnya.

Pemerintah Kota Malang berharap, shelter ini mampu menampung masyarakat yang tidak memiliki hunian, para anak jalanan, gepeng dan sejenisnya agar tidak mengganggu masyarakat dengan bertebaran di jalanan.