1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Walikota Anton, Ungkap jurus memajukan kota Malang

Abah Anton, memukau peserta Seminar Nasional "Memperkuat Otonomi Daerah: Membangun Indonesia dari Daerah" di Lembaga Administrasi Negara (LAN).

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Selasa, 19 April 2016 17:06

Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang, HM Anton, memukau seluruh peserta Seminar Nasional bertajuk "Memperkuat Otonomi Daerah: Membangun Indonesia dari Daerah" yang diselenggaran Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Aula Gedung LAN, Jakarta, Selasa (19/4).

Dalam makalahnya yang berjudul Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pemerintahan Daerah yang Bersih, Inovatif dan Melayani (Praktik di Kota Malang), Abah Anton menjelaskan mengenai perombakan sistem birokrasi yang langsung dilakukannya ketika baru saja dilantik menjadi walikota Malang.

Pengalaman yang didapatnya selama menjadi ketua Rukun Warga (RW) dalam melihat dan mengalami proses administrasi dan pelayanan di kelurahan yang kurang baik. Pengalamannya tersebut menjadi dasar bagi dirinya untuk melakukan berbagai perubahan dan perbaikan terhadap hal-hal yang dialaminya dan dianggap kurang baik.

Dalam pembangunan kota Malang, Abah Anton juga memanfaatkan potensi adanya 50 Perguruan Tinggi dengan cara merangkul para akademisi untuk mewujudkan ide dan konsep mereka tentang kota Malang. "Selama ini orang-orang pintar dari berbagai perguruan tinggi ini malah keluar kota. Ini sangat disayangkan, karena itu saya mencoba merangkul mereka untuk membantu pembangunan Kota Malang," ujar Abah Anton.

Perombakan layanan publik yang sudah terealisasi saat ini adalah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang dilakukan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T). Perubahan ini terjadi dengan proses pengurusan izin yang menjadi lebih cepat dan efisien pada saat ini.

"Walaupun kami memiliki PTSP tapi tetap memanfaatkan 57 kelurahan untuk memberikan layanan, ini tak lain karena semangat kita melayani rakyat," ungkap Abah Anton.

Dalam hal lain, Abah Anton juga membeberkan penggunaan E-Tax yang digagas Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) kota Malang yang efektif. Cara ini telah dapat menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp 160 miliar pada awal tahun 2014 hingga mencapai Rp 500 miliar sampai awal tahun 2016 ini.

Inovasi lain yang mendapat sambutan hangat dari peserta seminar adalah program bedah rumah yang dilakukan tiap dua minggu sekali. Lebih istimewanya, program ini tidak menggunakan dana APBD melainkan dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Hingga saat ini sudah ada ratusan rumah yang berhasil dibedah karena tiap dua minggu sekali ada 4-6 rumah warga yang dibedah.

Jargon Peduli Wong Cilik yang melandasi visi dan misi pemerintah kota Malang juga turut dibahas oleh Abah Anton. Hal ini dibuktikan dengan program peduli kepada para Gelandangan Pengemis (Gepeng) yang terdaftar sebagai warga Kota Malang. Khusus hal ini, Pemkot Malang menggandeng Kementerian Sosial untuk mewujudkan program "Desaku Menanti" yang memberikan beberapa rumah layak huni yang sedang dibangun agar para Gepeng tidak lagi berkeliaran di jalanan.

Pada akhir paparannya, Abah Anton juga mengungkapkan jika zona air minum yang digagas bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) saat ini menjadi yang terbaik di Indonesia. Lebih membanggakan lagi khusus air minum ini, dunia internasional juga memberikan apresiasinya. Paparan akhirnya tersebut mendapat sambutan sangat hangat dari peserta seminar.

PILIHAN EDITOR

 

(RWP)
  1. Abah Anton
  2. Event
  3. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA