Seorang pencari ikan menemukan jasad bayi yang masih lengkap dengan tali pusar dan ari-ari di Kabupaten Malang.
Merdeka.com, Malang - Seorang pencari ikan menemukan jasad bayi yang masih lengkap dengan tali pusar dan ari-ari di Kabupaten Malang. Jasad janin berjenis kelamin perempuan ditemukan mengapung di antara sampah sungai di dekat pintu air.
Kanit Reskrim Polsek Pakis, Aiptu Teguh Darmawan mengatakan, jasad bayi mengapung di antara sampah Sungai Kalisari Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Posisi bayi telungkup tidak jauh dari saksi tengah menebarkan jaringan mencari ikan.
"Seorang warga sedang mencari ikan dengan menjala (menjaring) di area Sungai Kalisari. Saksi di situ melihat mayat bayi lengkap tali pusar dan ari-ari yang masih menempel di perut bayi. Posisi bayi telungkup," kata Teguh Dharmawan, Selasa (2/1).
Menurut Teguh, pencari ikan bernama Sarmin itu semula ragu dan berusaha mendekat guna kalau yang dilihatnya jasad janin. Saksi pun kemudian memastikan yang dilihatnya sesosok mayat bayi.
Sarmin selanjutnya memberitahu penjaga pintu air sebelum melaporkan ke perangkat desa setempat. Jasad dilaporkan ke Polsek Pakis sekitar pukul 12.40 WIB.
Hasil olah TKP yang didampingi Tim Medis Puskesmas Pakis, diduga janin berusia sekitar 3 hari. Janin terbawa arus air dari arah hulu yang berada di wilayah Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Kondisi arus sungai selama 3 hari terakhir memang sangat deras. Mayat bayi hanyut dan kemudian terdampar bersama sama sampah di dekat pintu air yang berada di perbatasan antara wilayah Kecamatan Blimbing, Kota Malang dengan Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang,
"Hasil pemeriksaan medis awal diduga bayi tersebut dibuang dan dihanyutkan di sungai dari arah hulu sungai sesaat setelah dilahirkan. Usianya kurang lebih sudah selama 3 hari," katanya.
Kendati kondisi janin masih lengkap, namun di bagian punggung terlihat kehitaman akibat sengatan sinar matahari. Jasad mayat selanjutnya dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang guna menjalani visum.
"Sedang kita lidik dan kembangkan kasusnya," kata Teguh.