Sutiaji sebut database pendonor darah dinilai sangat penting guna menjamin ketersediaan darah di berbagai tempat layanan kesehatan.
Merdeka.com, Malang - Database pendonor darah dinilai sangat penting guna menjamin ketersediaan darah di berbagai tempat layanan kesehatan. Lewat database tersebut, diharapkan mampu mengatasi permasalahan stok darah yang memang terus menerus dibutuhkan pasien.
Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, lewat database tersebut juga bisa dilakukan pendekatan agar para pendonor bisa melakukan secara berkala. Sehingga, dapat terjadwal dan terpetakan secara lebih sistematis.
"Dari database pendonor darah inilah nanti kita akan melakukan pendekatan secara berkala agar mereka bisa mendonorkan darah secara rutin," kata Sutiaji di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RS UB) Malang, Sabtu (19/8).
Saat ini jumlah pendonor darah di Kota Malang berkisar antara 10 ribu sampai 12 ribu orang. Jumlah tersebut sebagai potensi besar yang harus dikelola secara baik. Maka data base diperlukan, agar bisa tercipta kesinambungan.
"Database kan ada nama, alamat nomor telepon pendonor, nah nanti mereka ini setiap 90 hari sekali kita akan dihubungi untuk diberitahu jika sudah waktunya untuk donor kembali," tukasnya.
Sutiaji hadir dalam acara donor darah bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Malang di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), Sabtu (19/8). Pihaknya mengapresiasi kepada para perawat yang juga berkontribusi menjaga stok darah.
"Saya atas nama pemerintah mengucapkan ribuan terima kasih atas upaya yang sudah dilakukan PPNI Kota Malang," tandasnya.
Sutiaji juga berpesan kepada rumah sakit dan perawat, agar terus mensosialisasikan pentingnya donor darah bagi kesehatan. Harapannya, jumlah pendonor dapat meningkat di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua DPD PPNI Kota Malang, Bagong Priyantono mengatakan, agenda donor darah PPNI masih satu rangkaian peringatan HUT ke-72 Proklamasi Republik Indonesia. PPNI sebagai organisasi profesi, terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya melalui kegiatan donor darah ini.
"Kota Malang memiliki 3 ribu anggota dan 26 komisariat termasuk di RSUB ini," tukasnya.