1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Mahasiswa di Kota Malang potensi jadi target paham radikalisme

Banyaknya kampus dengan puluhan ribu mahasiswa membuat Kota Malang jadi sasaran penyebaran mazhab radikalisme.

Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 28 Juli 2017 13:31

Merdeka.com, Malang - Banyaknya kampus dengan puluhan ribu mahasiswa menjadikan Kota Malang menjadi sasaran penyebaran mazhab radikalisme. Karena itu diperlukan pengamatan persepsi dan solusi bersama dalam mengatasi gerakan radikalisme di lingkungan kampus.

Polres Kota Malang menggelar talkshow 'Makota Solutions' bertema Pemantapan Kebangsaan di Lingkungan Kampus. Talkshow digelar dalam rangka ikut menciptakan iklim ketenangan di Kota Malang.

Kapolres Malang Kota, AKBP Hoirudin Hasibuan menyampaikan, perkembangan paham radikalisme patut diwaspadai, apalagi di lingkungan kampus. Semua pihak wajib menjaga kedaulatan dari pihak tertentu yang ingin mengganti dasar negara dan mengubah NKRI.

"Kota Malang memiliki kurang lebih 400 ribu hingga 500 ribu mahasiswa, dengan perguruan tinggi sekitar 63 kampus. Tentunya menjadi peluang direkrutnya mahasiswa untuk menjadi bagian dari mereka," tuturnya di Aula Polres Kota Malang, Kamis (7/7).

Lewat talkshow Makota Solutions, pihaknya mengajak untuk menyamakan persepsi dan mencari solusi guna menjaga keutuhan NKRI.

Sementara Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, upaya deradikalisasi harus dilakukan sejak usia dini lewat pendidikan cinta kebangsaan. Radikalisasi yang saat ini terjadi, salah satunya akibat lemahnya pendidikan di masa kanak-kanak.

"Perlu sejak dini cinta Kebangsaan ditanamkan pada anak-anak kita," katanya.

Sutiaji juga menyampaikan, undang-undang Nomor 23 Tahun 2014, menempatkan urusan pendidikan Pemerintah Kota Malang hanya PAD kewenangan mengelola tingkat PAUD sampai SMP.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Kota Malang
  2. Sutiaji
  3. Mahasiswa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA