Pemkot Malang bertekad wujudkan banyak kampung tematik di wilayah sekitar dengan gandeng sejumlah akademisi.
Merdeka.com, Malang - Pemkot Malang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar pertemuan yang dihadiri para camat dan lurah se Kota malang, beberapa kepala SKPD, serta perwakilan dari perguruan tinggi di ruang Majapahit, senin (5/9). Acara itu, merupakan tindak lanjut sosialisasi tentang lomba Festival Rancang Malang yang sudah berjalan, dengan harapan ada 57 proposal yang masuk untuk dijadikan kampung tematik.
Wali Kota Malang, H. Mochammad Anton, mengatakan, selain menciptakan kampung tematik, tujuan festival ini adalah mengupayakan agar terciptanya 'smart kampung' yang mendayagunakan masyarakat sekitar, sehingga bisa menciptakan daya ekonomi yang baik. Contohnya adalah seperti kampung warna-warni dan kampung tiga dimensi di kawasan Jodipan dan Kesatrian, merupakan wujud nyata terciptanya kampung inovatif yang dapat menciptakan daya ekonomi masyarakat sekitar.
"Festival Rancang Malang ini memang agar tercipta smart kampung di 57 Kelurahan," kata Abah Anton.
Penciptaan kampung inovatif ini sangat penting, karena berkaitan dengan arah pembangunan kota yang terdapat dalam master plan. Selain itu, peningkatan ekonomi masyarakat sebagai imbas positif adanya kampung inovatif dan smart kampung itu, nantinya diharapkan mampu menekan laju inflasi sebagai rekomendasi Presiden Joko Widodo.
"Tingkat daya pertumbuhan perekonomian di Kota Malang ini sangat baik, tapi jangan lupa pula kita juga harus menekan inflasi, caranya adalah dengan menggerakkan sektor perekonomian warga melalui sektor ini," beber Abah Anton.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Wasto, mengatakan jika pemerintah menggandeng beberapa universitas untuk lebih mensukseskan program festival Rancang Malang. Akademisi dari universitas nantinya akan membantu para lurah untuk memberi masukan, pikiran dan saran agar kampung tematik yang dihasilkan berbeda antara kelurahan yang satu dan kelurahan lain, sehingga semua inovasi dapat ditonjolkan.
"Kita berharap ada corak dan ragam smart kampung sehingga nanti bisa menjadi daya tarik sendiri," kata Wasto.