Program pembebasan lahan untuk jalan tol Malang-Pandaan di wilayah Kota Malang disebut bakal segera tuntas.
Merdeka.com, Malang - Program pembebasan lahan untuk jalan tol Malang-Pandaan di wilayah Kota Malang disebut bakal segera tuntas. Dilansir dari Antara, saat ini sendiri, proses tersebut masih dalam proses konsinyasi yang dibantu Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang.
"Saat ini memang masih ada lahan warga di Kelurahan Madyopuro yang belum tuntas proses pembebasannya dan dalam proses konsinyasi. Harapan kami pada Maret nanti sudah terselesaikan," kata Pjs Wali Kota Malang Wahid Wahyudi usai berkoordinasi dengan PT Jasa Marga.
Pembebasan lahan untuk proyek tol Malang-Pandaan saat ini memang masih menyisakan sejumlah polemik dengan warga Madyopuro. Terdapat 51 bidang tanah yang kini menjadi sengketa sedang ditangani PN Malang.
Wahid mengakui bahwa permasalah utama yang menghambat pembangunan jalan tol Malang-Pandaan adalah pembebasan lahan warga. Saat ini sendiri, di Kota Malang, dari 15 hektare yang dibutuhkan, 13,5 hektare sudah dibebaskan, sehingga hanya menyisakan 1,5 hektare.
"Maret nanti mudah-mudahan sudah tuntas proses pembebasannya," jelas Wahid.
Lahan seluas 1,5 hektare yang belum dibebaskan itu dijelaskan Wahid sebagai aset Pemkot Malang berupa tanah kosong. Karena itu, pihaknya akan segera mempercepat proses pembebasan lahan ini.
"Secara prinsip sudah siap dialihkan asetnya, yang semula milik Pemkot Malang menjadi aset Kementerian PUPR, tinggal proses administrasi saja," katanya.
Pembangunan fisik jalan tol ini sendiri disebut Wahid tidak harus diawali dari Pandaan, tetapi dari lahan yang sudah dibebaskan.
"Di mana pun titik lahan yang sudah dibebaskan bisa dibangun konstruksi fisiknya, bahkan bisa sporadis di sejumlah titik," ujarnya.
Target penuntasan pembangunan jalan tol Malang-Pandaan terdapat lima segmen yang sedang dalam pengerjaan, yakni segmen Pandaan-Purwodadi yang saat ini sudah mencapai 20 persen. Selanjutnya, Purwodadi-Lawang, Lawang-Singosari, Singosari-Pakis, dan Pakis-Malang.
Untuk segmen 1-3, katanya, rencananya dioperasikan secara fungsional pada Lebaran 2018, namun sekarang masih ada masalah lahan di segmen 2.
"Untuk pengoperasian secara total sekitar September atau Oktober mendatang, sebab itung-itungan pengerjaannya sekitar lima bulan," jelasnya.