Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dampak bencana alam berisiko menjadikan korban menjadi miskin kembali.
Merdeka.com, Malang - Puncak cuaca ekstrem bakal terjadi sepanjang Desember, dan diprediksi terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah. Dampak yang timbul dari bencana alam tidak hanya sesaat setelah peristiwa saja, tetapi bisa berkepanjangan hingga membutuhkan penanganan tertentu.
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dampak bencana alam berisiko menjadikan korban menjadi miskin kembali. Tetapi masing-masing korban memang akan memiliki daya tahan yang berbeda.
"Menurut BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), ketika masyarakat terdampak bencana alam, maka 80 persen akan berisiko tinggi terhadap munculnya Jamila-Jamila, jadi miskin lagi-jadi miskin lagi," kata Khofifah Indar Parawansa dalam penutupan Jambore Relawan Muhammadiyah Ke-2 di Aula Dome Universitas Muhammadiyah Malang, Minggu (3/12).
"Artinya antara risiko bencana dan risiko kemungkinan mereka miskin kembali itu 80 persen," tegasnya menambahkan.
Khofifah mengatakan, dalam Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Bencana ada 8 cluster yang dilakukan. Kementerian Sosial (Kemensos) yang dipimpinnya, mendapat bagian cluster untuk pengungsian, logistik dan psikososial.
Terkait pengungsian, pihaknya dituntut secepatnya untuk menyiapkan dapur umum atau pun dapur umum lapangan. Pihaknya juga kemudian harus menyiapkan layanan psikososial atau yang dikenal LDP (Layanan Dukungan Psikososial).
"Kita harapkan bahwa saat bersamaan, kita bisa menyiapkan logistiknya secara berkecukupan," terangnya.
Khofifah juga meminta agar masyarakat meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan menghadapi situasi alam. Catatan BNPB sebanyak 323 Kabupaten/Kota memiliki risiko tinggi terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam.
"Apakah karena Karhutla (kebakaran hutan dan lahan), apakah karena banjir dan banjir bandang, atau juga karena longsor," tegasnya.
Khofifah juga mengungkapkan rencananya pada 7-8 Desember mendatang akan menyerahkan sejumlah bantuan mobil dapur umum lapangan (Dumlap). Mobil dumlap akan diserahkan saat Hari Relawan di Pacitan yang saat ini kebetulan sedang terdampak banjir bandang dan longsor.
Hari Relawan sendiri sebelumnya disiapkan di Jawa Barat, tetapi akhirnya dipindahkan di Pacitan.