Dari kuota 282 orang CPNS, sebagian besar yaitu 230 didominasi formasi untuk tenaga pendidik atau guru.
Merdeka.com, Malang - Kota Malang mendapat jatah sebanyak 282 orang untuk memenuhi formasi Calon Pegawai Negeri Sipil rekrutmen 2018. Dilansir dari Antara, dari kuota 282 orang tersebut, sebagian besar yaitu 230 didominasi formasi untuk tenaga pendidik atau guru.
Wali Kota Malang (Plh) Wasto mengaku bahwa sesungguhnya kuota 282 CPNS itu masih jauh dari kebutuhan.
"Kuota yang diberikan Kemenpan-RB ini masih jauh dari harapan kami, namun Pemkot Malang menerima kuota tersebut dengan lapang dada," jelas Wasto.
Terkait kuota ini, Wasto menyebu bahwa jumlah tersebut masih kurang ideal karena Pemkot Malang harus menyesuaikan formasi sesuai permintaan dari pemerintah pusat. Oleh karena itu untuk menyiasati kekurangan kebutuhan PNS ini, Wasto menyebut bahwa Pemkot bakal memaksimalkan tenaga honorer, termasuk tenaga pendidik (guru).
"Antara kebutuhan dengan kuota yang tersedia memang tidak seimbang," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Zubaidah menyebut bahwa kendati Disdik mendapat jumlah terbanyak, namun kebutuhan tenaga pengajar ini belum terpenuhi secara ideal. Dia menyebut bahwa kebutuhan guru yang diplot mengajar di SD ini cukup banyak terutama kebutuhan guru kelas, guru olahraga, dan guru agama. Tingginya kebutuhan guru SD ini sendiri disebabkan karena jumlah SD di Kota Malang yang memang cukup banyak.
Untuk rekrutmen tahun 2018 ini, kuota CPNS Kota Malang sebanyak 282 orang. 230 lowongan tersebut ditujukan untuk formasi guru, 39 formasi untuk ternaga kesehatan, dan 6 formasi untuk tenaga infrastruktur dan tenaga teknis.
Sejak pemberlakuan moratorium rekrutmen CPNS pada tahun 2014, rasio jumlah PNS di Kota Malang semakin tidak sebanding dengan kebutuhan. Hal ini disebabkan karena tiap tahunnya rata-rata ada 200 PNS yang memasuki masa pensiun.