Sejumlah bahan pangan mengalami peningkatan di Jawa Timur menjelang berakhirnya tahun 2017 ini.
Merdeka.com, Malang - Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, harga berbagai komoditas bahan makanan mengalami peningkatan pada bulan November ini. Dilansir dari Merdeka Jatim, pada November ini tercatat terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari bulan Oktober sebesar 128,88 menjadi 129,18.
"November ini, Jawa Timur mengalami inflasi 0,23 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono.
Dia mencatat bahwa tren inflasi di bulan November selalu terjadi sejak 2009. Inflasi tertinggi terjadi pada November 2014 yang mencapai 1,38 persen, sementara yang terendah pada November 2009, inflasi hanya berkisar 0,04 persen.
Pada November 2017 ini, dia menyebut bahwa kelompok bahan makanan mengalami inflasi tertinggi hingga mencapai 0,63 persen. Nilai ini memiliki andil terhadap inflasi hingga 0,23 persen.
Tiga komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi ini adalah beras, bawang merah dan telur ayam ras. Teguh menyebut bahwa inflasi ini disebabkan situasi jelang akhir tahun dan perayaan hari besar agama, ditambah sekarang memasuki musim penghujan.
"Sehingga berdampak terhadap jumlah produksi," ujarnya.
Sejak Oktober 2017 lalu, harga komoditas beras juga terpantau naik. Hal ini disebabkan curah hujan yang tinggi, sehingga sejumlah daerah mengurangi pasokan berasnya.
Selain tiga komoditas utama pendorong inflasi di atas, komoditas lain yang juga mendorong terjadinya inflasi bulan November adalah tomat sayur, cabai merah dan mujair. Dilihat dari delapan kota/kabupaten yang diamati, komoditas beras dan bawang merah merupakan komoditas yang memiliki andil yang cukup signifikan terhadap terjadinya inflasi.
"Ini terlihat harga keduanya mengalami kenaikan di seluruh kota IHK di Jawa Timur. Sedangkan komoditas telur ayam ras mengalami kenaikan di tujuh kota IHK, namun di Kota Malang mengalami penurunan," jelas Teguh.