Tak hanya sekedar pameran dan bazar buku murah, Pesta Malang Sejuta Buku juga hadirkan sejumlah diskusi berkualitas untuk para pegiat literasi.
Merdeka.com, Malang - Pesta Malang Sejuta Buku, acara yang menjadi surga bagi pecinta literasi digelar lagi ke Malang pada tahun 2017. Kegiatan pada tahun 2017 ini merupakan gelaran yang kedua setelah acara sama yang digelar pada 2016 lalu.
Berbeda dari pameran buku lain yang kadang tak lebih hanya sebagai sebuah acara bazar buku, Pesta Malang Sejuta Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai diskusi seputar dunia literasi setiap harinya. Tema setiap diskusi itu juga cukup menarik untuk diikuti dan mendatangkan pembicara yang memang kompeten dan mendalami bidang tersebut.
Seperti contohnya adalah acara bincang buku yang digelar pada pembukaannya pada Kamis, 19 Oktober lalu. Bincang Buku Naikai dan Rumah Tusuk Sate Amsterdam ini melahirkan langsung penulisnya Joss Wibisono, penulis asal Malang yang kini menetap di Belanda.
Selain itu terdapat juga berbagai tema yang dibincangkan setiap harinya seperti diskusi mengenai komikus legendaris Teguh Santosa, pada Jumat. Terdapat juga diskusi mengenai perpustakaan dan pengarsipan bersama Soesilo Toer, Prof. Djoko Saryono dan Willy Ariwiguna.
Selain diskusi, juga terdapat berbagai kegiatan lain yang cukup menarik seperti penampilan teater serta musik dari berbagai komunitas di Malang. Terdapat juga berbagai lomba yang digelar beserta berbagai wokshop penulisan yang digelar.
Sebagai sebuah acara pameran buku, ajang ini juga tepat untuk berbelanja. Terdapat banyak booth pelapak buku yang menjajakan dagangannya di sini, bahkan beberapa penerbit juga ikut ambil bagian pada acara ini. Pada beberapa lapak buku, terdapat diskon yang cukup besar dibanding membelinya di toko buku.
Ajang ini juga dapat dimanfaatkan untuk mencari beberapa buku antik karena bergabungnya beberapa penjual buku antik yang ikut serta di pameran ini. Selain itu terdapat juga juga lapak penjual buku karya penerbit indie yang dijual di acara ini.
Pesta Malang Sejuta Buku sendiri digelar mulai 19 - 25 Oktober di Taman Krida Budaya kota Malang. Setiap hari, pameran ini dibuka mulai jam 9 pagi hingga jam 9 malan dan tidak dipungut biaya untuk masuk ke dalamnya.