Pelatih Arema FC, Joko 'Gethuk' Susilo mengaku pasrah terhadap nasibnya usai mendapat kekalahan telak pada laga kontra Bali United lalu.
Merdeka.com, Malang - Pelatih Arema FC, Joko 'Gethuk' Susilo mengaku pasrah terhadap nasibnya usai mendapat kekalahan telak pada laga tandang ke markas Bali United pada akhir pekan lalu. Dilansir dari Bola.net, Gethuk mengaku siap menerima apapun hukuman yang diberikan manajemen serta Aremania.
"Apapun bentuknya, saya siap. Kalau memang harus dipecat, saya menerima. Seandainya hukuman terburuk dialamatkan pada saya, sebagai bentuk pertanggungjawaban, saya tak akan minta kompensasi apapun," ujar Gethuk.
Lebih lanjut, mengenai kekalahan yang diterima timnya tersebut, Gethuk mengaku pasang badan. Dia tak mau menyalahkan siapapun dan siap bertanggung jawab secara penuh atas hasil buruk ini.
"Ada dua tanggung jawab saya. Pertama secara tim. Apapun masalahnya, saya harus bisa menyelesaikan. Kedua, pada manajemen dan suporter," tuturnya.
Kekalahan ini sendiri diakui membuatnya merasa malu. Hal ini terjadi lantaran kekalahan besar tersebut merupakan sesuatu yang terjadi di luar kewajaran.
"Kalah kemarin membuat saya sedih dan malu. Pantas bagi seorang Joko Susilo mendapat punishment," jelasnya.
Sebelumnya, Arema FC harus menanggung malu karena kekalahan telak kala bertandang ke markas Bali United. Pada laga tersebut, Arema FC kalah dengan skor 6-1 yang merupakan kekalahan terbesar mereka selama Liga 1.
Sementara itu, Gethuk juga tak mau banyak berkomentar terkait evaluasi penampilan timnya pada laga tersebut. Dia mengatakan bahwa publik bisa menilai sendiri kelemahan-kelemahan pemainnya.
"Sangat mudah untuk evaluasi. Semua orang sudah bisa mengevaluasi penampilan Arema pada pertandingan lalu," tandasnya.