Hardianto memastikan bakal mengabaikan segala teror yang ia terima pada laga kontra Persela Lamongan mendatang.
Merdeka.com, Malang - Kemungkinan bakal munculnya teror mental ketika 'pulang kampung' ke Lamongan tak begitu dirisaukan Ahmad Nur Hardianto. Dilansir dari Bola.net, Hardianto memastikan bakal mengabaikan segala teror yang ia terima pada laga kontra Persela Lamongan mendatang.
"Saya akan cuek aja," ujar Dian, sapaan karib Hardianto.
"Ini adalah hal wajar dalam sepak bola," sambungnya.
Dian sendiri merupakan sosok yang layak menjadi sorotan dalam laga antara Arema FC dan Persela Lamongan, yang akan dihelat di Stadion Surajaya Lamongan, Jumat (16/11) mendatang. Pasalnya, sebagai pemain putra daerah, Dian merupakan pemain asli Paciran Lamongan, ia diharapkan menjadi andalan Persela Lamongan.
Bergabungnya Dian ke Arema pada awal musim lalu pun sempat membuat geger sejumlah pendukung Persela Lamongan. Mereka rata-rata masih berharap pemain yang sempat memperkuat Timnas U-23 ini bertahan dan memperkuat Laskar Joko Tingkir, julukan Persela Lamongan.
Dian sendiri menanggapi santai kontroversi kepindahannya tersebut. Ia mengaku kepindahan ini merupakan haknya sebagai pesepak bola profesional.
"Ini kan ada hubungannya dengan masa depan saya juga," tuturnya.
Lebih lanjut, Dian pun memastikan tetap akan menjaga profesionalismenya dalam lawatan ini. Ia memastikan akan berusaha sebaik mungkin untuk membawa timnya saat ini, Arema, meraih poin pada lawatan ini.
"Saat ini, Arema kan butuh poin. Saya akan berusaha keras agar hal ini terwujud," ucap Dian.
Sementara, kendati bakal abai dengan teror mental publik Lamongan, Dian menegaskan bakal tetap menaruh hormat. Sebagai tanda respeknya, pemain berusia 23 tahun ini memastikan tak akan melakukan selebrasi jika bisa mencetak gol ke gawang Laskar Joko Tingkir.
"Ini merupakan tanda respek dan hormat saya pada publik Lamongan," ia menandaskan.