Merdeka.com, Malang - Pemain muda Arema FC, Dedik Setiawan mengaku memiliki misi pribadi jelang laga kontra PSIS Semarang, pada laga lanjutan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak musim 2018. Dilansir dari Bola.net, bukannya mencetak gol, dia mengaku bahwa memiliki prioritas lain yang hendak dicapai.

"Semua pemain pasti ingin mencetak gol," ujar Dedik.

"Namun, yang penting adalah membawa tim ini menang dulu. Poin kita saat ini masih tertinggal. Sampai pusing," sambungnya sembari tergelak.

Lebih lanjut, Dedik menilai bahwa PSIS sendiri merupakan tim tangguh. Tak mudah, sambung pemain berusia 23 tahun ini untuk bisa mengalahkan Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS.

"Terbukti, pada pertandingan sebelumnya mereka bisa meraih kemenangan kala menghadapi Mitra Kukar," tuturnya.

"Ini bukti mereka memiliki pemain-pemain bagus. Semua pemain mereka berbahaya," Dedik menambahkan.

Sementara itu, Dedik sendiri mengaku optimistis dengan peluang timnya meraih kemenangan pada pertandingan ini. Terlepas posisi kedua tim saat ini, pemain asal Dampit tersebut menyebut mereka akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan kemenangan.

"Kami akan bekerja keras dan semoga Tuhan mewujudkan," tandasnya.

Arema FC akan menghadapi PSIS Semarang pada laga pekan ke-12 mereka di ajang Liga 1 musim 2018. Pertandingan ini bakal dihelat di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (01/06) besok.

Pertemuan ini bakal menjadi yang kelima kalinya bagi kedua tim. Sebelumnya, pada uji coba dan turnamen pramusim, kedua tim sudah pernah empat kali bertemu. Dari empat pertemuan tersebut, Arema meraih tiga kemenangan dan sekali kekalahan.

PILIHAN EDITOR

• Jelang hadapi PSIS, Arema FC kemungkinan kehilangan sejumlah pemain
• Penampilan kurang moncer, Arema FC bakal evaluasi performa pemain asing
• Manajemen Arema FC respons positif rencana perombakan skuat
• Pada bursa transfer mendatang, Arema FC berencana datangkan kiper asing
• Arema FC bakal lakukan perombakan tim pada bursa transfer paruh musim
• Arema FC sudah kebut persiapan untuk hadapi PSIS Semarang
• Syaiful Indra Cahya akui tak nyaman ditempatkan di posisi baru