Malang

Merdeka.com, Malang - Walau mengungkapkan bahwa timnya bakal bermain dengan konsep full pressing untuk musim depan, namun Pelatih Arema FC Joko 'Gethuk' Susilo tak mau disebut meniru konsep gegenpressing ala Jurgen Klopp. Dilansir dari Bola.net, Getjuk mengaku bahwa ciri permainan ini merupakan konsep khas Arema FC.

Sebelumnya, Gethuk menyebut bakal kembali memainkan konsep full pressing khas Malang. Konsep ini kemudian banyak disamakan dengan gegenpressing ala Jurgen Klopp yang kerap diperagakannya.

"Menurut saya, tak tepat kalau disebut mirip gegenpressing. Bagi saya, ini justru konsep khas Malang-an. Main cepat dan fight, tak mau kalah baik ketika menguasai bola maupun ketika berupaya merebut bola," ujar Gethuk.

Gethuk sendiri menyebut bahwa para pemainnya tak hanya akan menekan lawan ketika mereka kehilangan bola saja. Para pemainnya juga diminta untuk menekan lawan ketika sedang menguasai bola.

"Ketika kehilangan bola, pemain harus langsung menekan lawan dan berupaya memotong alur serangan mereka. Akibatnya, lawan akan membuat kesalahan dan kami bisa manfaatkan," tutur Gethuk.

"Sementara, ketika menguasai bola, kami akan berupaya sebaik mungkin memanfaatkan sehingga lawan tertekan di area mereka sendiri," sambungnya.

Sementara itu, Gethuk menegaskan bahwa untuk menjalankan konsep ini sepanjang 90 menit, diperlukan kondisi fisik yang prima. Oleh karena itu, dia sengaja memberi porsi latihan fisik yang banyak jelang musim 2018 mendatang.

"Saya ingin para pemain Arema bisa bermain stabil dan konsisten melakukan full pressing sepanjang 90 menit, bukan cuma 60 menit. Karenanya, kami sengaja mempersiapkan kondisi fisik sebaik mungkin," tandasnya.