Dalam arak-arakan ini, empat kelompok suporter ini berbaur dan berjoget diiringi lagu dangdut dari pengeras suara yang dibawa mobil bak terbuka.
Merdeka.com, Malang - Ada situasi yang cukup unik pada arak-arakan 'Suroan', di sepanjang wilayah Jalan Ki Ageng Gribig, Kedungkandang, Kota Malang, Minggu (14/10). Dilansir dari Bola.net, sejumlah pemuda mengungkapkan keprihatinannya terkati tidak sehatnya rivalitas antar kelompok suporter di Indonesia
Dalam arak-arakan tersebut, peserta dari Lesanpuro gang 12 ini mengenakan kostum tim sepak bola, yang kelompok suporternya tak bisa dibilang akrab. Kostum yang digunakan adalah kostum Persebaya Surabaya, Persib Bandung, Persija Jakarta, dan tentu saja Arema FC.
Dalam arak-arakan ini, empat kelompok suporter ini berbaur dan berjoget diiringi lagu dangdut dari pengeras suara yang dibawa oleh sebuah mobil bak terbuka.
"Ini sebagai simbol persatuan Indonesia, khususnya suporter," ujar Agus, salah seorang peserta arak-arakan ini, kala ditemui Bola.net.
Menurut Agus, mereka prihatin dengan kondisi rivalitas antar kelompok suporter di Indonesia. Pria berusia 22 tahun ini mengaku rivalitas yang ada saat ini sudah tidak sehat.
"Dengan arak-arakan ini, kami ingin menunjukkan bahwa rivalitas ini bukan alasan untuk bisa berjoget bersama," tuturnya.
Lebih lanjut, sebagai Aremania, Agus berharap ke depannya rivalitas di antara kelompok suporter bisa lebih baik lagi. Meski klub yang didukung berseteru di lapangan, ia berharap agar kelompok suporter mereka tak sampai terpengaruh.
"Toh kita sama-sama orang Indonesia," tandasnya.