Kendati Aremania mendapat sanksi tak boleh mendampingi tim kesayangan mereka, namun akan tetap mencari cara untuk tetap datang memberi dukungan.
Merdeka.com, Malang - Arema FC telah tiba di Makassar pada Jumat (12/20) jelang laga lanjutan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, Minggu (14/10) menghadapi PSM. Dilansir dari Bola.com, ketika rombongan Arema FC tiba di bandara, mereka langsung disambut oleh belasan Aremania.
Kendati Aremania mendapat sanksi tak boleh mendampingi tim kesayangan mereka, namun mereka akan tetap mencari cara untuk tetap datang memberi dukungan.
"Sebenarnya kami sudah bersiap memberikan dukungan langsung di stadion. Beberapa Aremania dari Kalimantan juga sudah terlanjur datang ke Makassar. Tapi, sanksi Aremania dilarang memberikan dukungan di sisa kompetisi turun. Jadi, kami akan pikirkan cara lain untuk memberikan dukungan," kata Hafid Irmansyah, salah satu di antara Aremania di Makassar.
Setidaknya sudah ada tiga korwil Aremania yang kini berkumpul di Makassar, yakni Aremania Makassar, Aremania Phinisi, dan Aremania dari Samarinda.
Sebenarnya, masih ada cela dari sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI untuk Aremania saat bermain di luar kandang. Bisa saja fan Arema masuk stadion tanpa memakai atribut.
Namun, mereka tampaknya masih ragu apakah hal itu diperbolehkan sehingga mereka masih memikirkan cara lain. Jika memaksa tetap masuk ke stadion, bisa jadi Arema dapat hukuman tambahan.
"Tapi, paling tidak kami sudah berikan sinyal Arema tidak akan berjuang sendiri dengan sambutan saat tim datang," lanjut Hafid.
Dalam beberapa musim terakhir, Aremania yang memberikan dukungan di Makassar jumlahnya tergolong besar. Lebih dari 500 Aremania memberikan dukungan langsung di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin.
Namun, sanksi dari Komdis PSSI membuat Aremania di tanah rantau kecewa karena mereka sebenarnya hanya bisa memberikan dukungan langsung satu kali dalam satu musim. Seperti Aremania di Makassar.
Arema dikenai sanksi denda Rp100 juta dan bermain tanpa Aremania dalam semua sisa laga Liga 1 2018. Hukuman itu merupakan buntut beragam aksi negatif yang dilakukan Aremania saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (6/10), seperti masuk lapangan, memprovokasi pemain Persebaya hingga melakukan lemparan dan menyalakan flare saat laga usai.