Milan Petrovic menyebut bahwa timnya akan berupaya sebaik mungkin meraih kemenangan untuk dipersembahkan kepada suporter mereka.
Merdeka.com, Malang - Pelatih Arema FC Milan Petrovic mengaku tak mau pemainnya tampil melempem usai timnya mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI. Dilansir dari Bola.net, dihelat di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Minggu (14/10).
"Kami akan bermain dengan sepenuh hati. Bukan untuk kami sendiri, tapi juga bagi suporter kami," ujar Milan Petrovic, pada Bola.net.
"Kami berjanji akan mencoba untuk bisa meraih poin, mungkin satu atau kami akan sangat bersyukur bisa dapat tiga," sambungnya.
Menurut Milan, hukuman yang dijatuhkan Komdis PSSI pada Arema sangat berat. Pasalnya, menurut pelatih asal Serbia tersebut, selama ini, suporter telah menjadi bagian tak terpisahkan dari klub.
"Mereka sangat mencintai klub ini." tuturnya.
"Pemain pun sangat menikmati dukungan mereka. Bahkan, dalam pertandingan, suporter bisa menjadi pemain ke-12 kami," imbuh pelatih berusia 57 tahun tersebut.
Sebelumnya, Arema harus menerima sanksi dari bermain tanpa penonton sampai akhir musim. Sanksi ini bermula dari insiden pitch invasion dalam laga antara Arema dan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (06/10) lalu.
Selain sanksi ini, Arema juga diganjar sanksi Rp100 juta akibat adanya penyalaan cerawat dan pelemparan botol ke lapangan.
Dalam sidang yang sama, Komdis PSSI pun menjatuhkan hukuman pada dirijen Aremania, Yuli Sumpil, terkait aksi provokasinya pada pemain Persebaya yang sedang melakukan pemanasan pada jeda pertandingan. Bersama Fandy, salah seorang Aremania lain yang juga ikut melakukan provokasi pada laga tersebut, Yuli dihukum tak boleh masuk stadion di wilayah Republik Indonesia seumur hidup.
Sementara itu, Milan mengaku sedih dengan sanksi yang dijatuhkan PSSI ini.
"Namun, kami tetap respek dengan keputusan federasi," tandasnya.