1. MALANG
  2. AREMANIA

Komdis PSSI beri penjelasan terkait hukuman Arema FC

Anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto menyebut bahwa Arema FC tak dapat didampingi langsung oleh Aremania pada seluruh laga.

©2018 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Jum'at, 12 Oktober 2018 15:23

Merdeka.com, Malang - Anggota Komisi Disiplin PSSI, Dwi Irianto memberi penjelasan terkait detail sanksi yang harus dilakoni Arema FC. Dilansir dari Bola.net, dia menyebut bahwa Arema FC tak dapat didampingi langsung oleh Aremania pada seluruh laga Gojek Liga 1 bersama Bukalapak musim 2018.

"Pada laga kandang, tidak boleh ada penonton," ujar Dwi Irianto, pada Bola.net.

"Jadi, baik suporter tuan rumah maupun tim tamu tidak boleh ada di stadion," sambungnya.

Sementara, kondisi berbeda berlaku jika Arema melakukan laga tandang. Dalam laga tandang, suporter tim tuan rumah tetap berhak datang langsung ke stadion.

"Hanya suporter Arema yang tidak boleh mendampingi timnya," tandas pria yang karib disapa Mbah Putih ini.

Sebelumnya, Arema harus menerima sanksi dari bermain tanpa penonton sampai akhir musim. Sanksi ini bermula dari insiden pitch invasion dalam laga antara Arema dan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (06/10) lalu. Kala wasit meniup peluit panjang, ratusan Aremania menghambur ke dalam lapangan. Mereka tampak terbawa suasana kemenangan yang baru saja diraih tim kesayangan mereka. Sejumlah Aremania ini baru bubar usai polisi melepas sejumlah anjing dari unit K-9 untuk menghalau massa.

Pada jeda antar babak pun, sejumlah Aremania, termasuk sang dirigen Yuli Sumpil, sempat masuk ke dalam lapangan. Mereka tampak memprovokasi pemain Persebaya yang sedang pemanasan. Ulah sejumlah oknum Aremania ini sempat memicu ketegangan dengan seorang pemain cadangan Persebaya, Alfonsius Kelvan. Namun, aparat keamanan mampu melerai sehingga kejadian ini tak berlanjut.

Aksi Yuli ini pun tak lepas dari sanksi Komdis. Bersama salah seorang Aremania lain, Fandy, Yuli divonis tidak boleh masuk ke dalam stadion di seluruh Indonesia seumur hidup.

Selain sanksi ini, Arema juga diganjar sanksi Rp. 100 juta akibat adanya penyalaan cerawat dan pelemparan botol ke lapangan.

Sementara itu, manajemen Arema FC legawa dengan sanksi ini. Mereka pun memastikan tak akan mengajukan keringanan hukuman pada PSSI.

"Kita tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik," tegas CEO Arema FC, Iwan Budianto.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Kabar Arema
  2. Arema FC
  3. Liga 1
  4. PSSI
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA