Merdeka.com, Malang - Pelatih Arema FC, Joko 'Gethuk' Susilo tak menuding playmaker asing di timnya, Rodrigo Ost dos Santos sebagai salah satu biang kekalahan ketika menghadapi Persela. Dilansir dari Bola.net, Gethuk sendiri menanggapi kritikan yang dilayangkan ke pemain tersebut sebab Arema gagal menguasai permainan ketika menghadapi Persela.

Sebelumnya, pada laga perdana Piala Presiden 2018 kontra Persela Lamongan, Arema FC hanya bisa bermain imbang 2-2. Usai laga ini, Gethuk sempat melontarkan kekecewaan pada pemainnya.

Gethuk sendiri menilai bahwa pemainnya tak mampu menjaga ritme permainan. Padahal, pada awal laga mereka sempat unggul dua gol lebih dahulu. Namun dia sendiri enggan menuding salah satu pemain saja sebagai penyebab hasil tersebut.

"Mengapa harus Rodrigo? Bukan kesalahannya. Bukan perannya untuk mengatur ritme permainan tim, apakah harus lambat atau harus cepat," ujar Gethuk.

Menurut Gethuk, walau bermain di posisi 'nomor sepuluh, Rodrigo tak bermain sebagai sosok playmaker murni. Pemain tersebut lebih difungsikan sebagai gelandang serang saja.

"Untuk mengatur ritme permainan adalah tugas seluruh tim," tuturnya.

Terkait kegagalan pemainnya dalam menguasai ritme permainan, Gethuk mengungkap penyebabnya.

"Mungkin karena main di kandang dan unggul lebih dulu, kepercayaan diri mereka meninggi. Akhirnya, mereka tidak bisa mengontrol pertandingan," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

• Joko Susilo kecewa dengan hasil imbang kontra Persela
• Bunuh diri di injury time buat Arema FC gagal taklukkan Persela
• Jelang Piala Presiden 2018, Arema FC sudah kantongi modal berharga
• Joko Susilo akui bahwa skuatnya saat ini lebih baik dibanding tahun lalu
• Begini penilaian Dendi mengenai persaingan di Piala Presiden 2018
• Joko Susilo anggap kekuatan Persela setara dengan Arema