Sate Gebug Kayutangan menyajikan kelezatan khas tempo dulu yang bisa membuat liur mengalir deras.
Merdeka.com, Malang - Sebagai kota yang menyongsong usia 103 tahun, kota Malang memiliki sejarah yang cukup panjang setua usianya. Mulai dari deretan bangunan bersejarah hingga makanan yang lezat dan legendaris, semua hal itu masih dapat ditemui di kota Malang hingga saat ini.
Salah satu warung yang memiliki usia hampir setua kota Malang adalah Warung Sate Gebug yang teletak di jalan Basuki Rachmad atau biasa disebut Kayutangan. Rasa lezat dari makanannya membuat banyak pengunjung kembali datang ke sini. Bagi orang yang lewat di wilayah sekitar sini, warung ini juga cukup menarik perhatian karena warnanya yang hijau menyala serta asap tipis yang muncul dari bakaran satenya.
Berada di tengah-tengah wilayah perkotaan, Warung Sate Gebug ini cukup unik karena berdiri di dalam sebuah gardu listrik zaman lawas. Warung yang berada di jalan Basuki Rahmat atau Kayutangan ini bisa menawarkan nuansa nostalgia di tengah bisingnya kota. Melihat warung ini saja kita serasa masuk ke mesin waktu dan kembali ke Malang pada masa lalu.
Berdiri sejak tahun 1920, warung ini terkenal dengan rasa sate gebug atau sate dagingnya yang sangat halus dan bumbunya yang sedap. Untuk teman makan sate ini, ada pilihan soto, sup, dan rawon yang juga sama-sama lezatnya.
Soal rasa tentu saja tidak perlu disangsikan lagi. Daging sapi pada sate gebug ini begitu lembut sehingga bahkan dengan sendok atau garpu saja dapat dibelah. Kematangan yang pas ketika dibakar membuat daging dan lemaknya berpadu dengan sempurna dan membuat daging semakin lezat dan aroma yang muncul juga mampu menggoda indera penciuman kita.
Rasa sate akan semakin sempurna dengan tambahan bumbu kecap yang sempurna dan disajikan bersamaan dengan sate. Bumbu ini tidak terlalu kental serta memadukan rasa manis, gurih, dan pedas dengan takaran yang tepat dan mampu berpadu sempurna dengan kelezatan yang ada di sate.
Selain sate, sup yang ada di warung ini juga memiliki rasa yang tidak main-main. Bahan supnya sendiri tidak berbeda jauh dari sup sayur lain dengan isian wortel, kubis, kentang, tomat, serta daging sapi dalam ukuran kecil. Walau isiannya sederhana namun rasa yang dihasilkan cukup 'nendang' karena terasa segar dan sekaligus gurih.
Hidangan lain yang mampu mencuri perhatian adalah tempe dan mendol yang disajikan di tiap meja. Ukuran dari dua makanan berbahan dasar kedelai ini tergolong cukup besar dengan rasa yang pastinya lezat juga.
Warung sate gebuk ini terletak di wilayah Kayutangan tepatnya di dekat pertigaan PLN. Setiap hari warung ini buka mulai 08.00 hingga 16.30 dan walau terlihat sepi dari luar namun warung ini tak pernah surut pembeli. Warung Sate Gebug ini sangat tepat bagi kamu yang ingin merasakan hidangan lezat nan lawas dari kota Malang.