1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Siropen Leo, primadona sirup asli Malang yang patut dilestarikan

Sirup Leo merupakan merek minuman asli Malang yang sudah ada sejak tahun 1948 dan merupakan primadona bagi masyarakat di masa lalu.

©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Kamis, 08 Juni 2017 02:56

Merdeka.com, Malang - Pada bulan Ramadan seperti ini, salah satu minuman yang paling laris diburu adalah sirup. Baik sebagai pemberi rasa pada minuman atau takjil ataupun untuk pelengkap parsel, sirup mengalami puncak popularitasnya pada setiap bulan Ramadan.

Terkait tingginya popularitas dan kebutuhan sirup ini sendiri, bahkan hingga memunculkan sebuah anekdot yang mengatakan bahwa tanda bulan Ramadan semakin mendekat adalah ketika iklan sirup sudah mulai tayang di televisi. Munculnya cerita tersebut ternyata memang benar karena berdasar data dari Adsensity -lembaga riset pariwara-, pada tahun 2015, jumlah pengeluaran dari salah satu merek sirup yaitu Marjan, meningkat dua kali lipat selama bulan Ramadan. Pada 2016 sendiri, besar biaya iklan yang dikeluarkan oleh brand Marjan sendiri juga masuk dalam tiga besar iklan di televisi.

Meningkatnya iklan itu disertai juga meningkatnya kebutuhan masyarakat di rumah-rumah untuk mencari minuman manis. Hal itu disertai juga dengan banyaknya penjual takjil di jalanan yang sebagian besar menjual minuman dingin dan menjadikan sirup sebagai perasa pada minumannya.

Terdapat berbagai merek sirup yang sangat populer di masyarakat seperti Marjan, ABC, Indofood, serta Orson yang merupakan istilah bagi orang-orang lawas di Malang untuk menyebut sirup. Di Malang sendiri, sirup sering juga disebut sebagai setrup (berasal dari bahasa Belanda stroop) dan memiliki sebuah merek sendiri khas dari kota ini dan sudah cukup legendaris.

Merek sirup legendaris asal Malang yang dimaksud ini adalah Leo atau Siropen Leo Asli seperti yang tertulis di labelnya. Merek ini sendiri pantas mendapat cap legendaris karena usianya yang sudah sangat tua, yaitu sejak tahun 1948.

Hingga beberapa tahun lalu, sebelum banyaknya supermarket dan minimarket bertebaran di Malang, sirup Leo ini merupakan salah satu merek primadona yang paling banyak dicari dan sangat mudah ditemui di kota Malang. Namun seiring berjalannya waktu, toko-toko dan supermarket yang menjual merek ini mulai kalah bersaing sehingga akhirnya sirup Leo juga mulai tidak semudah masa lalu untuk ditemukan.

Bagi generasi 90-an dan yang lebih tua, merek sirup Leo merupakan salah satu merek sirup yang familiar mereka temui di rumah. Sirup ini bisa dikatakan merupakan salah satu merek yang cukup mewah untuk saat itu karena harganya yang tidak terlalu murah, sirupnya yang cukup kental, rasa yang sangat manis, dan tampilan visualnya yang juga cukup mewah.

Mengenai tampilan visualnya, sirup ini memiliki botol dan tampilan yang sekilas mirip dengan merek sirup lain yang lebih terkenal yaitu Marjan. Dari jauh, keduanya bisa dikatakan cukup mirip. Namun pada label sirup ini dapat ditemukan gambar singa dengan kepala kuning pada bagian atas, tulisan Siropen Leo Asli di bagian tengah, serta di bagian bawah terdapat tulisan Siropen Leo 1948.

Saat ini popularitas dari sirup Leo ini memang sudah tidak seterang di masa lalu. Terbatasnya tempat penjualan serta tidak adanya iklan membuat merek ini kini tidak banyak diketahui oleh generasi muda. Namun sirup ini sendiri masih dapat dijumpai di sejumlah tempat seperti pada toko-toko di wilayah Pasar Besar Malang atau swalayan seperti Avia.

Walaupun tidak dapat menyaingi merek-merek sirup nasional yang mampu memasang iklan serta dijual di mana-mana, namun bagi warga Malang, rasa dan kenangan sirup Leo ini tidak bisa dapat semudah itu dilupakan. Sebagai sebuah produk khas Malang yang sudah bertahan puluhan tahun, sudah sepatutnya sirup ini kembali menjadi primadona di kota sendiri.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Makanan Khas Malang
  2. Sejarah Malang
  3. Ngalam lawas
  4. Malang dalam Cerita
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA