Angsle merupakan salah satu minuman khas kota Malang yang sangat cocok untuk menghangatkan badan yang kedinginan di malam hari.
Merdeka.com, Malang - Penjual-penjual makanan yang melintasi kampung-kampung selalu memiliki bunyi-bunyian yang khusus untuk menjajakan dagangannya. Seperti penjual bakso yang menggunakan kentongan kecil dengan suara tik-tik-tik atau kadang tuk-tuk-tuk, jika suaranya lebih besar maka biasanya itu adalah penjual pangsit mie. Selain suara itu biasanya di malam hari terdengar penjual yang menjajakan dagangan dengan suara ting-ting-ting dari sendok yang beradu dengan mangkuk.
Suara yang khas itu biasanya menandakan bahwa penjual ronde dan angsle sedang menjajakan daganganya. di wilayah Malang, dua makanan itu tidak bisa dipisahkan bagaikan sepasang sejoli. Baik di penjual keliling maupun di warung-warung, angsle dan ronde selalu dijual secara bersamaan.
Banyak orang mengenal ronde karena memang popularitasnya dan banyak penjualnya yang tersebar di pulau Jawa. Minuman hangat yang terbuat dari jahe ini selalu menjadi teman yang tepat untuk menghangatkan hawa di malam hari yang dingin. Namun untuk angsle, tidak banyak yang mengenalnya karena minuman ini merupakan kuliner khas Malang yang tidak banyak tersebar ke daerah lain.
Angsle merupakan salah satu wedang atau minuman hangat khas Malang yang sering dijual bersama dengan ronde. Angsle memiliki rasa yang khas dan berbeda dengan ronde karena kuahnya yang terbuat dari santan dengan isian berupa roti, kacang hijau, petulo, dan mutiara. Kuah santannya yang manis dan gurih ini menjadi pilihan yang tepat bagi orang-orang yang lidahnya tidak kuat dengan rasa pedas kuah ronde.
Percampuran antara kuah dan isian dari wedang tersebut memberi rasa yang sangat manis di dalam mulut dan hangat di dalam perut. Di kota Malang sendiri warung angsle dan ronde dapat cukup mudah dijumpai, bahkan masih banyak penjual keliling dengan rasa yang tidak kalah nikmatnya. Biasanya pada beberapa warung terdapat sajian seperti roti goreng dan cakue yang menjadi pelengkap dalam menikmati angsle dan ronde.
Pada hawa kota Malang yang dingin di malam hari terutama ketika hujan turun, semangkuk angsle dapat menjadi teman yang tepat untuk menghangatkan malam.