Merdeka.com, Malang - Wilayah Malang tepatnya Lawang memiliki sebuah perkebunan teh yang cukup luas. Sejak masa lalu teh yang berasal dari Purwosari, Malang ini selalu membanjiri Malang. walaupun saat ini dikelola oleh PTPN XII dan memiliki merek teh sendiri yang bernama Rolas, namun ada satu merek yang sangat lekat dan favorit di lidah orang Malang. Merek dari teh tersebut adalah Teh Naga.

Teh ini sudah menjadi favorit bagi orang Malang sejak puluhan tahun yang lalu. Hal yang cukup khas dari teh ini ketika diseduh adalah aroma harum yang sangat manis dan menyegarkan. Tidak heran jika teh ini menjadi favorit bagi banyak orang di Malang.

Rasa yang khas dari teh ini akan sangat mudah dijumpai mulai dari restoran hingga warung-warung di pinggir jalan. Di Malang sendiri, hampir semua warung terutama yang memiliki usia cukup tua menggunakan Teh Naga ini di warung mereka. Aroma wangi yang khas dan wangi serta rasa yang sangat segar membuat hingga saat ini banyak warung menggunakan teh ini.

Teh Naga
© twitter.com/tehnaga_/twitter.com/tehnaga_

Secara persebaran, teh ini hanya terbatas di wilayah sekitar Malang saja karena memang diproduksi di Lawang. Hal itu yang menjadikan rasa teh pada banyak warung di Malang cukup khas dan berbeda dari daerah lain.

Pada masa lalu, teh ini dapat mudah dikenali karena dibungkus menggunakan kertas dan berbentuk balok dengan gambar berwarna kunign dan terdapat gambar naga. Seiring perkembangan zaman, sekarang ada juga yang dikemas dalam bentuk plastik dan disediakan juga teh celup untuk mempermudah menyeduh.

Sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini, rasa manis dan wangi dari teh cap naga telah mengiringi pertumbuhan penduduk serta situasi dari kota Malang. Sebagai salah satu ikon minuman dari kota Malang, rasa dari teh ini dapat memunculkan nostalgia mengenai situasi Malang ketika kita meminumnya di luar kota.

PILIHAN EDITOR

• Menikmati citarasa warisan di Ayam Panggang Pak No
• Mie Kudusan, kreasi pangsit mie ala Malang, cicip yuk!
• Madonna, jagoan terang bulan di kota Malang dari tahun 90-an
• Soto geprak Mbah Djo: kuliner Malang sejak 1935, mau coba?
• Santap lezat pagi hari di Pecel Sukun
• Kelezatan khas ayam kampung dari Ayam Goreng Tenes