Rayakan dua dekade eksistensi, dedengkot underground punk Malang, Antiphaty gelar konser spesial serta sejumlah aktifitas lainnya.
Merdeka.com, Malang - Bagi penggemar musik cadas, nama Antiphaty merupakan salah satu kelompok musik yang merupakan dedengkot di kancah underground punk kota Malang bahkan di Indonesia. Tanpa terasa, pada bulan Februari 2017 ini, band tersebut sudah menginjak usia 20 tahun.
Untuk memperingati dua dekade karir bermusik mereka tersebut, Antiphaty menyiapkan sejumlah aktifitas dan karya spesial untuk menandai eksistensi mereka. Tercatat, mereka akan merayakan ulang tahun ke-20 dengan menggelar konser spesial, album reissue, aneka merchandise, video klip terbaru, hingga produksi film dokumenter.
Setelah dua puluh tahun penuh musik yang lantang dan lirik yang yang keras, Antiphaty berniat merayakan eksistensi mereka dengan gairah dan pengalaman yang berlimpah. Saat ini sendiri, band tersebut diperkuat oleh formasi Catur Guritno (vokal), Antok Celz (bass), Yoyok (gitar), serta Angga (drum).
Sampai hari ini, Antiphaty telah merilis sedikitnya empat album penuh, plus berbagai proyek split-tape dan kompilasi. Belum lagi pengalaman show yang tak terhitung di berbagai kota besar di Indonesia dan Asia Tenggara.
Puncak perayaan ulang tahun Antiphaty ke-20 berupa konser spesial yang akan dilangsungkan di Godbless Cafe (Malang), 18 Februari 2017. Dalam momen itu, mereka rencananya akan memainkan live-set yang panjang dan merangkum lagu-lagu terbaik dari seluruh diskografi mereka. Konon juga bakal ada beberapa musisi tamu, kolaborator, serta kejutan spesial yang masih dirahasiakan untuk saat ini.
Dalam momen konser tersebut, Antiphaty mengajak sejumlah nama penting untuk turut memeriahkan acara. Seperti misalnya No Man's Land dan Extreme Decay, dua band seangkatan mereka yang pernah berjuang bersama di kancah musik bawah tanah kota Malang sejak era 90-an. Kemudian ada teman-teman baik semisal Rottenomicon, Neurosesick, dan PukulRata. Catur Guritno dkk juga mengundang dua band asal luar kota Malang, yaitu Error X (Jakarta) dan Reject (Bali).
Selain konser, Antiphaty juga bakal merilis ulang album kedua mereka, Undercontrol dalam format kaset. Ada juga aneka merchandise resmi dalam berbagai edisi desain dan artwork spesial yang bekerjasama dengan MLG Extremerch dan Snrgnation Rockiller.
Sebelum konser perayaan ini, Antiphaty telah membuat kejutan dengan tiba-tiba merilis video musik untuk lagu “Anti Punk Fuck Off” melalui kanal YouTube, beberapa hari lalu. Video tersebut dikerjakan secara kilat oleh tim produksi yang terdiri dari Deni Tri Irawan, Benny Ariyanto, dan Derry Bayek (ReaReo Production).
Antiphaty juga sedang menyiapkan produksi film dokumenter yang mengisahkan perjalanan karir musik mereka selama 20 tahun. Videonya nanti akan berisi kumpulan footage konser Antiphaty, wawancara dengan seluruh personil dan kru, serta testimoni dari sejumlah pelaku musik dan komunitas bawah tanah. Film yang sedang dikerjakan oleh Gaharu Jabal dan Dedi Widianto dari kolektif iHeartgigs itu sudah memasuki tahap produksi dan rencananya bakal dirilis secepatnya.
Pada usia yang sudah menginjak dua dekade ini, Antiphaty tampaknya masih akan belum berhenti dan masih lantang berteriak dengan penuh gairah. Berikut videoklip Anti Punk Fuck Off dari Antiphaty: