Terapkan konsep pariwisata berbasis masyarakat, Rendra mengajak pemerintah desa turut aktif dalam proses pembangunan industri pariwisata.
Merdeka.com, Malang - Bupati Malang, Rendra Kresna menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Malang menerapkan konsep pariwisata berbasis masyarakat untuk menggugah desa dalam mencari, menggali, dan mengembangkan potensi wisata di wilayah masing-masing. Sejalan dengan itu, ia meminta pemerintah di tingkat desa turut aktif, dan tidak berdiam diri dalam proses pembangunan industri pariwisata.
"Jangan menyerah karena tidak memiliki pegunungan, pantai atau candi-candi, sebab masih banyak potensi wisata yang bisa digali," ujar Rendra, Selasa (26/9), dilansir Antara.
Beberapa tahun terakhir, kata Rendra, potensi wisata di kabupaten Malang telah berhasil mencuri perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Pada tahun 2016, kedatangan wisatawan mancanegara di kabupaten Malang mencapai 129.663 orang, dan wisatawan domestik sekitar 5,72 juta orang.
Sebenarnya, imbuh Rendra, arus kunjungan wisata yang cukup tinggi itu, menjadi peluang bagi desa untuk berbenah dan bersolek untuk menarik wisatawan. Jika tidak memiliki pantai atau alam lainnya, warga desa bisa menggali wisata lain (wisata buatan), seperti wisata agro, peninggalan sejarah, pesarean, pemandian dan lainnya.
Dalam hal ini, Rendra mencontohkan desa Rejosari, kecamatan Bantur, yang mampu menangkap peluang wisata di daerahnya. Kendati tak memiliki wisata alam, masyarakat setempat memanfaatkan wilayahnya yang menjadi akses masuk wisatawan menuju pantai Selatan, dengan mendirikan rest area.
Oleh karena itu, kata Rendra, tidak ada alasan bagi desa yang tidak memiliki potensi wisata alam menyerah. "Kalau kita mau kreatif dan memunculkan ide-ide cemerlang yang inovatif, pasti akan kita temukan peluang yang bisa menjadi ikon wisata di desa setempat," tuturnya.