Sukses sedot perhatian wisatawan, Kirab Gumebyar Pesona Gunung Kawi digelar menyambut Tahun Baru Islam 1439 hijriah di desa Wonosari.
Merdeka.com, Malang - Perhelatan Kirab Gumebyar Pesona Gunung Kawi Tahun 2017 nampaknya sukses menyedot perhatian wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut. Ribuan pengunjung nampak menikmati suguhan kirab budaya yang melibatkan masyarakat setempat. Sebanyak 14 kontingen dari tiap rukun warga (RW) di desa Wonosari, kabupaten Malang, ikut ambil bagian dengan menampilkan ogoh-ogoh dan berbagai kreativitas seni budaya andalannya.
Kirab tersebut diberangkatkan langsung oleh Bupati Malang, Rendra Kresna, di halaman terminal Wonosari, Kamis (21/9) siang. Ia berharap, acara yang bertepatan dengan perayaan tahun baru Islam itu, dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, sekaligus menjadi agenda wisata nasional.
Rendra menyampaikan, datangnya 1 Suro (penanggalan Jawa), memiliki makna khusus dan mendalam bagi sebagian masyarakat. Pasalnya, 1 Suro dikonstruksi sebagai awal tahun yang penuh misteri, karena memiliki energi yang berbeda dengan bulan lain.
"Kirab budaya yang digelar masyarakat desa Wonosari ini merupakan manifestasi dari budaya turun temurun oleh leluhur untuk memahami situasi. Semua diarahkan kepada Tuhan YME sebagai upaya meminta kekuatan agar terbebas dari cobaan dan bencana," paparnya.
Kegiatan ini, imbuhnya, merupakan wujud pelestarian budaya, sekaligus menunjukkan produktivitas masyarakat dalam pariwisata. Kirab budaya tersebut menjadi langkah kreatif dalam mengemas produk wisata religi Gunung Kawi, yang selama ini hanya dikenal dengan keberadaan Makam Eyang Jugo, Kyai Zakaria, dan Raden Imam Sudjono.
"Tentunya, punya dampak positif dan bagian upaya melestarikan budaya serta Gunung Kawi bisa bersaing menjadi salah satu destinasi wisata," tuturnya.
Lebih lanjut Rendra mengajak masyarakat untuk menyambut Tahun Baru Islam dengan meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME. Sehingga, menciptakan sikap perbuatan, dan perilaku yang serba luhur.
"Saya mengajak semua komponen masyarakat untuk memantapkan niat dan tekad adanya kerjasama harmonis antar pemerintah, pelaku dan komponen pariwisata untuk meningkatkan pembangunan pariwisata agar potensi yang ada bisa dimaksimalkan," pesan Rendra.
Hadir dalam acara tersebut, perwakilan Kementeriaan Republik Indonesia meliputi Asisten Deputi Jasa Kemaritiman, Okto Irianto, Asisten Deputi Kepariwisataan Lingkungan Hidup, Sekretaris Kabinet Kementerian Maritim, Perwakilan Kemenpar, Sri Suharminingsih, Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, Gema Pratama, dan Fasilitator Destinasi BTS, Trisno Sudigdho.
Sebelumnya, Rendra bersama tamu undangan sempat meninjau lokasi usulan lahan untuk Badan Otorita Pariwisata, tepatnya di Kebun Roto, desa Wonosari, kabupaten Malang. Lokasi Kebun Roto yang didominasi pohon pinus tersebut, diusulkan sebagai lokasi wisata penunjang Bromo Tengger Semeru, sebagai salah satu dari 10 destinasi andalan wisata di Indonesia.
"Saya berharap lokasi yang kami usulkan kepada kementerian bisa mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat. Sehingga kami juga langsung bisa menindak lanjutinya sebagai penunjang 10 destinasi wisata nasional," harap Rendra.