Ratusan Kepala Sekolah di kota Malang susun program kerja pendidikan

Sebanyak 460 Kepala Sekolah dari jenjang TK, SD dan SMP berkumpul dalam rapat kerja tahunan.

Merdeka.com, Malang - Sebanyak 460 Kepala Sekolah dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berkumpul dalam rapat kerja tahunan. Acara tersebut sebagai jaring aspirasi untuk menyusun program kerja dunia pendidikan tahun depan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah menuturkan, acara tersebut merupakan wadah untuk sosialisasi kebijakan, peraturan maupun perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan dalam hal ini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menjadi catatan untuk program-program ke depan.

"Tidak hanya sosialiasasi kebijakan semata yang diberikan pada peserta, tetapi dibahas juga secara bersama-sama langkah dan program kerja setiap satuan lembaga pendidikan baik jenjang TK, SD, maupun SMP berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah," jelas Zubaidah, Minggu (18/6).

Acara tersebut sudah menjadi agenda rutin tahunan oleh Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Dinas Pendidikan Kota Malang.

Beberapa nara sumber berkompeten dihadirkan untuk memberikan wawasan terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Para narasumber tersebut di antaranya dari Badan Kepegawaian Daerah Propinsi Jawa Timur, Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Inspektorat, Kejaksaan, Kepolisian, Dewan Pendidikan Kota Malang (DPKM) dan kalangan akademisi.

Sementara Wali Kota Malang Moch Anton saat membuka acara berharap, kegiatan tersebut dapat menjalin kebersamaan dan sinergitas, sehingga menguatkan sektor pendidikan Kota Malang. Sehingga manfaat melalui pengabdian yang berkiblat pada aturan dan perundang-undangan dirasakan masyarakat.

"Hal itu tidak lepas dari fungsi kegiatan ini sebagai wahana meningkatkan kompetensi diri, khususnya dalam pemberian pelayanan pendidikan pada warga masyarakat Kota Malang. Perubahan-perubahan yang terjadi perlu disikapi dan ditindaklanjuti," tutur Anton.

Sebagai manusia lumrah, lanjut Anton, salah dan kekurangan pasti terjadi. Apalagi kegiatan tersebut memang dilaksanakan sebagai wahana evaluasi agar lebih instropeksi sehingga dapat melangkah lebih baik.