Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serius untuk memenangkan calon yang diusung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.
Merdeka.com, Malang - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serius untuk memenangkan calon yang diusung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018. Karena itu, seluruh kader diminta menjaga soliditas menghadapi Pilkada yang akan digelar 27 Juni 2018.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengajak para kader agar solid dalam menjaga partai berlambang kepala banteng moncong putih itu. Jauh hari konsolidasi harus dilakukan secara intens, menyambut pertarungan antarkontestan di Jawa Timur.
"DPP mengapresiasi Bimtek yang dilakukan Jawa Timur untuk meningkatkan kemampuan legislasi, pengawasan dan penganggaran yang ketiganya menguatkan fungsi representasi partai," kata Hasto dalam keterangan yang diterima Merdeka.com, Senin (9/10).
Hasto hadir dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dihadiri 318 anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Hasto mengapresiasi Bimtek yang digelar di Hotel Harris Kota Malang, 9-12 November itu.
Bimtek, kata Hasto akan memperkuat representasi partai di Jawa Timur. Apalagi setiap kader PDIP memang mempunyai tugas memperkuat partai.
"Karena Anda adalah otot, biji mata dan otak partai. Kita sebagai kader alhamdulillah telah menunjukkan itu," tegasnya.
Kata Hasto, PDIP sebagai partai Pancasilais menghadapi tantangan yang tidak ringan. Karena itu wajah politik partai, tidak hanya wajah kekuasaan. Namun harus menampilkan wajah kebudayaan dan wajah untuk menyejahterakan rakyat melalui gerakan ekonomi gotong royong.
Pada posisi politik sebagai partai pemerintah, seluruh kader memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan efektivitas dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo.
Hasto mengklaim, seluruh survei saat ini menyebutkan bahwa PDIP adalah partai dengan elektabilitas tertinggi. Tetapi di sini menurutnya, sekaligus tantangan bagi seluruh kader.
"Karena perolehan ini membuat kita menjadi sasaran serangan banyak pihak. Cara menghadapi berbagai serangan itu, kuncinya adalah persatuan sempurna dengan rakyat. Jangan pernah sekalipun menyakiti hati rakyat," imbuh Hasto.
Hasto mengatakan, konsolidasi partai dilakukan juga demi merawat Pancasila yang belakangan ini mulai terancam. Saat ini Pancasila menghadapi ancaman dari sebagian kelompok masyarakat.
"Kita tidak ingin Indonesia seperti Suriah. Tugas kita sebagai orang partai harus melakukan konsolidasi dari Sabang sampai Merauke, agar nilai ke-Indonesiaan yang termaktub dalam Pancasila tetap terawat," ujarnya.