1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Nasdem beber kriteria bakal cawagub pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2018

Ketua DPW Nasdem soal bakal cawagub Khofifah: Harus bisa menjadi pendongkrak suara yang sudah dimiliki Bu Khofifah.

Ketua DPW Nasdem, Rendra Kresna. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 07 November 2017 18:41

Merdeka.com, Malang - Partai NasDem mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur dalam Pemilu 2018. Sementara urusan bakal calon wakil atau pendamping, menyerahkan kepada perempuan yang masih menjabat sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai NasDem Jatim, Rendra Kresna mengatakan, muncul sejumlah nama calon pendamping Khofifah. Tetapi pihaknya memiliki sejumlah kriteria yang pantas sebagai pendamping Khofifah.

"Harus bisa bersinergi, harus mampu menjadi pendongkrak, khususnya pada waktu pilihan. Harus bisa menjadi pendongkrak suara yang sudah dimiliki Bu Khofifah," kata Rendra Kresna saat ditemui di Pendopo Kabupaten Malang, Selasa (7/11).

Kata Rendra, jika terpilih nanti Khofifah dan wakilnya harus mampu menjadi bagian tak terpisahkan. Fungsi dan perannya akan sangat menentukan bagi pembangunan Jawa Timur.

"Jangan kemudian jalan sendiri-sendiri, karena keberadaannya diatur, bahwa wakil menjadi seorang pembantu gubernur," tegasnya.

Rendra yang juga Bupati Malang ini menegaskan, Khofifah nantinya yang akan menentukan calon pendampingnya. Munculnya nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Emil Dardak (Bupati Trenggalek), Hasan Aminudin (Kader Nasdem) dan Ipong Muchlisoni (Bupati Ponorogo) dinilai sebagai calon-calon yang layak menjadi pendamping Khofifah.

"Boleh boleh saja, siapa saja dari nama-nama yang ramai disebut itu. Kami juga sudah melakukan survei, nama-nama itu memiliki kelayakan mendampingi Bu Khofifah," katanya.

Dalam waktu dekat akan dilakukan pembicaraan antar petinggi partai menetapkan nama pendamping Khofifah. Penetapan itu harus ditentukan dengan cara musyawarah.

"Saat membicarakan tidak hanya bicara kepartaian, kalau bicara kepartaian nanti pasti akan bicara 'siapa yang paling gede suaranya?' Duduk bersama untuk bermusyawarah, bahkan tidak menutup kemungkinan, orang yang tidak kita duga-duga akan muncul. Kita tidak tahu juga, yang penting keputusan itu hasil musyawarah. Keputusan musyawarah itu harus dihormati," jelasnya.

Tim sembilan pimpinan KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah telah melakukan penyaringan 10 bakal calon wakil yang akan dipasangkan dengan Khofifah. Dari nama-nama yang dijaring, mengerucut dua nama yang hingga saat ini masih dirahasiakan oleh para kiai pendukung Khofifah.

"Saya berkonsentrasi sebagai Bupati Malang dan Ketua DPW NasDem Jawa Timur saja," tegas Rendra saat namanya disebut masuk bursa pendamping Khofifah.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
  2. Pilgub Jatim 2018
  3. Khofifah Indar Parawansa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA