1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Kader NU diminta kompak dukung satu cagub Jatim, ini reaksi Khofifah

Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa menanggapi munculnya suara yang meminta agar kader NU kompak di Pemilihan Gubernur Jatim 2018.

Khofifah Indar Parawansa. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Minggu, 06 Agustus 2017 16:57

Merdeka.com, Malang - Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menanggapi munculnya suara yang meminta agar kader NU kompak di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018. Khofifah pun mengajak untuk belajar sejarah perjalanan NU terkait partai politik.

"Dulu NU itu terafeliasi, berfusi di PPP setelah Partai NU Tahun 1973, diminta berfusi. Semua partai diminta berusia dan NU kan ke PPP. Kalau harus satu (calon) kenapa (saat itu) bikin PKB?" kata Khofifah di Kota Batu, Sabtu (5/8).

Apabila harus satu calon, lanjut dia, bukankah selama ini NU menjadi pioner demokratisasi dengan banyak kader yang aktif di sejumlah partai politik. Mereka tentunya memiliki hak yang sama berpartisipasi dalam kontes demokrasi.

"Kader NU yang di Golkar bagaimana? Kader NU yang di NasDem bagaimana? Kader NU yang di PDIP bagaimana? Mbok kita ini kakinya nginjak di bumi lah. Kita jangan melayang di awang-awang lah. Kalau kita menginjak di bumi, kita bisa lebih realitas," urainya.

"Apa kata Mas Nusron yang juga di PBNU, mantan Ketua Umum di Ansor. Beliau kan juga di Partai Golkar. Ya artinya seperti itulah demokratisasi," katanya.

Sebelumnya muncul harapan dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar agar calon dari NU cukup satu saja di Pilgub Jatim. Sehingga bisa satu suara dan mempermudah untuk proses kemenangannya. PKB sendiri menjatuhkan dukungan kepada Saifullah Yusuf, yang saat ini menjabat wakil gubernur Jawa Timur.

Khofifah sendiri yang masih menjabat sebagai Menteri Sosial hampir dipastikan maju dalam Pilgub Jatim. Ia mengaku sedang menyamakan frekuensi, setelah tahapan cek sound berhasil dilaluinya.

"Dulu saya bilang saya masih cek sound. Juli, saya bilang sudah selesai cek sound. Saya sekarang sedang menyamakan frekuensi," kata Khofifah.

Ibarat sebuah orkestra, kata Khofifah, suara orang muda beda dengan suara senior. Suara profesional berbeda dengan suara ormas atau pesantren. Laki-laki dan perempuan pun berbeda memberikan tanggapan.

"Inilah yang dinamakan frekuensi," tegasnya.

Khofifah mengaku butuh proses, dan tidak mau terburu-buru. Karena proses pendaftaran calon pun baru akan dibuka Desember mendatang. Pihaknya masih punya waktu untuk persiapan dan berproses.

"Kita punya waktu untuk berproses," katanya.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
  2. Pilgub Jatim 2018
  3. Khofifah Indar Parawansa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA