1. MALANG
  2. AREMANIA

Arema FC anggap pentingnya edukasi suporter untuk mengubah paradigma

Manajemen Arema FC memberi perhatian ekstra pada fenomena rivalitas antar suporter dan menganggap perlunya edukasi mengenai hal ini.

©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Minggu, 06 Agustus 2017 13:07

Merdeka.com, Malang - Manajemen Arema FC memberi perhatian ekstra pada fenomena rivalitas yang biasanya berujung permusuhan dan kekerasan yang banyak terjadi di sepakbola Indonesia. Dilansir dari Bola.net, mereka menilai ada paradigma yang salah dalam rivalitas ini.

Kekerasan terkait rivalitas suporter ini terakhir memakan korban seorang Bobotoh, Ricko Andrean. Ricko meninggal dikeroyok sesama Bobotoh ketika dia coba melindungi suporter Persija Jakarta yang diintimidasi sekawanan Bobotoh.

"Paradigma rivalitas yang ada saat ini harus mulai digeser. Rivalitas seharusnya hanya ada di dalam lapangan," ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

Sudarmaji mengatakan bahwa kekerasan yang kerap terjadi tak lepas dari fanatisme yang ada pada suporter. Oleh karena itu, dia menilai bahwa maraknya kekerasan yang ada saat ini merupakan tanggung jawab bersama.

"Harus ada edukasi bahwa dalam sepakbola, rivalitas hanya sepanjang 2 x 45 menit. Inipun harus rivalitas yang positif di dalam lapangan," tutur Sudarmaji.

Dalam mengedukasi suporter ini, Sudarmaji menyebut bahwa Arema juga tak mau ketinggalan terlibat dalam aksi ini. Dia mengatakan bahwa manajemen Arema terus berkampanye dalam beberapa kegiatan agar tren kekerasan bisa dihentikan.

"Salah satunya, dalam peringatan ulang tahun Arema nanti, kita akan sisipkan pesan anti kekerasan ini. Mengenai apa bentuknya, kita ada banyak opsi. Nanti akan kita segera realisasikan," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Aremania
  2. Kabar Arema
  3. Arema FC
  4. Suporter
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA