1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Ketum PAN nilai koalisi Gerindra dan Demokrat masih jauh

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai wacana koalisi di Pilpres 2019 masih jauh.

©2017 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Sabtu, 29 Juli 2017 13:21

Merdeka.com, Malang - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menilai wacana koalisi di Pilpres 2019 masih jauh meski Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono kemarin malam.

"Kalau kita mau bicara soal koalisi Pilpres, itu masih jauh," kata Zulkifli usai acara press gathering wartawan Parlemen, diĀ Malang, Jawa Timur, Jumat (28/7).

Menurutnya, lebih baik para tokoh partai fokus mendukung pemerintah agar bisa menjalankan program kerjanya dengan baik. Semisal upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur, mengurangi kesenjangan sosial hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Pak Presiden mengatakan tahun ini akan mengurangi kesenjangan itu penting sekali. Harga-harga kalau bisa jangan melambung tinggi, rakyat kita yang susah pendapatannya menurun bagaimana meningkat lagi," terangnya.

Oleh karena itu, Zulkifli menyambut baik pertemuan antara SBY dan Prabowo. Pertemuan kedua tokoh itu, kata dia, menunjukkan bahwa meskipun para tokoh nasional berbeda gagasan namun mereka masih tetap bisa saling menghormati.

"Dan pertemuan tokoh-tokoh itu saya kira rakyat kita akan menjadi sejuk timbul optimisnya bahwa walaupun berbeda-beda tapi tetap menghormati saling menghargai kita satu keluarga besar, Indonesia," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan tertutup dengan menghasilkan sejumlah kesepakatan. SBY mengatakan, Demokrat dan Gerindra sepakat meningkatkan komunikasi dan kerja sama.

"Meski bukan dalam bentuk koalisi seperti kita dulu kenal Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Kita tidak bentuk koalisi yang penting kerja sama ini memiliki sejumlah cakupan," kata SBY saat menggelar jumpa pers, Kamis (27/7).

SBY melanjutkan, dalam pertemuan itu juga menyepakati untuk mengawal negara. Maksudnya, kata SBY, bersama Prabowo mereka ingin negara berjalan ke arah yang benar sesuai kepentingan rakyat.

"Bagi kami wajib mengawal. Lalu bentuk pengawalan bagaimana? Amat sering Demokrat sampaikan salah satu bentuk pengawalan apa yang dilakukan pemerintah tepat, kita dukung. Tetapi kalau tidak tepat, melukai, mencederai kita akan koreksi," kata SBY.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Politik
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA