Prihatin atas kondisi politik yang transaksional, jadi alasan Wahyu Eko Setiawan gelar aksi jalan kaki Malang-Jakarta menemui Megawati.
Merdeka.com, Malang - Aksi jalan kaki Wahyu Eko Setiawan, salah satu bakal calon Wali Kota Malang ke Jakarta menemui Megawati, dilatarbelakangi kondisi politik yang penuh transaksional. Proses politik menjadi sangat mahal yang membebani, padahal calon ingin berperan serta membangun bagsa dan negara.
"Ini sebagai bentuk cinta saya pada Kota Malang. Saya sangat prihatin bahwa politik khususnya pemilihan Kepala Daerah ini sudah menjadi barang dagangan," kata Wahyu yang mengaku sudah tiba di Pasar Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (10/7).
Politik, kata Wahyu, seharusnya menjadi wahana kebudayaan rakyat untuk mewujudkan cita-citanya. Tetapi yang terjadi justru malah menjauhkan rakyat akibat jual beli suara, jual beli kursi dan jual beli rekomendasi.
"Istilahnya rekom harus beli, menjadikan masyarakat makin lemah. Padahal arena politik, kan milik rakyat, ada ungkapan suara rakyat suara Tuhan. Kalau suara rakyatnya sudah dijualbelikan, jual beli suara Tuhan," katanya.
Dia mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi agar Kota Malang menjadi lebih baik, tidak dijualbelikan oleh orang-orang yang ingin berkuasa hanya karena punya banyak uang.
"Lha yang dipikirkan nanti, pasti bagaimana uangnya kembali," kata Wahyu yang mengaku hanya melakukan komunikasi politik ke PDI Perjuangan saja itu.
Pemilihan Kepala Daerah, katanya, tidak bisa dimonopoli oleh orang yang punya uang saja. Anak tukang tambal ban, tukang becak pun kalau memang mampu kenapa tidak.
"Sekarang orang maju kepala daerah dan DPRD yang ditanya modalmu berapa? Hartamu berapamu? Tidak ditanya gagasan dan ide pembangunannya," pungkasnya.
Wahyu berjalan kaki dari Kota Malang ke Jakarta, berharap untuk menemui Ketua DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Ia berharap, rekomendasi itu tidak jatuh pada orang yang salah.
"Yang saya harapkan, agar Ibu (Megawati) tidak menjualbelikan rekom, memilih kader PDIP yang tepat memimpin Kota Malang, Kota tempat saya tinggal," katanya.