Mengintip kegiatan Bina Desa di kabupaten Malang, mulai dari dialog terbuka hingga bedah rumah.
Merdeka.com, Malang - Senin (6/2) lalu, Bupati Malang, Rendra Kresna mengawali kembali program Bina Desa yang telah dijalankan selama enam tahun belakangan ini. Bina Desa sendiri merupakan program di mana Bupati beserta seluruh pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melaksanakan pelayanan dan berbagai kegiatan di desa dengan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kegiatan Bina Desa 2017 di mulai dari desa Poncokusumo, dengan menggelar pertemuan anggota PGRI se kecamatan Poncokusumo, Senin (6/2). Pada kegiatan tersebut, Rendra menyampaikan bahwa tidak ada lagi guru yang akan mengalami keterlambatan gaji dan tunjangan. Pasalnya, kesejahteraan guru mendapat perhatian dari pemerintah. Melalui kesempatan tersebut, Rendra mengajak para guru untuk menegakkan kedisiplinan serta menyesuaikan model pendidikan dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
"Disiplin harus ditegakkan, mulailah segala sesuatunya dari disiplin. Anak didik kita merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini, dari Presiden hingga ke bawah. Jangan sampai ada kekerasan dalam pengajaran kepada anak didik, jangan disakiti baik fisik dan hatinya," tegas Bung Rendra.
Beranjak dari pertemuan dengan para anggota PGRI, Rendra melanjutkan kegiatan dengan menggelar dialog terbuka bersama masyarakat desa Poncokusumo, Senin (6/2) malam. Melalui kegiatan tersebut, Rendra menyampaikan tujuan dijalankannya program Bina Desa di kabupaten Malang.
"Informasi dari masyarakat bisa langsung ke pejabat melalui kegiatan Bina Desa. Mendengarkan apa yang diinginkan dan rasan-rasan warga langsung ditampung dan diolah, selain dari yang sudah direncanakan. Itulah sebenarnya yang bisa diambil dari Bina Desa ini, sehingga tidak ada pembangunan yang sia-sia. Karena untuk biaya pembangunan itu mahal," terang Rendra.
Memungkasi rangkaian Bina Desa tersebut, Rendra melakukan peninjauan langsung ke tempat pelayanan masyarakat, Selasa (7/2) siang. Rendra mengawali kegiatan tersebut dengan menghadiri kerja bakti di Blok Rabu RW 6, desa Poncokusumo. Selanjutnya Rendra juga mengunjungi kegiatan pelatihan industri pangan di rumah warga, yakni mengunjungi pelatihan pembuatan jamu instan, dan keripik.
"Bagus sekali keranjang sampah keringnya? Ini milik desa? Terima kasih bapak-bapak sudah peduli terhadap lingkungan. Terus dipertahankan ya," kata Rendra ketika menyapa warga yang tengah kerja bakti di sekitaran Kantor Desa Poncokusumo.
Kegiatan sosial bedah rumah juga digelar Pemkab Malang pada kegiatan Bina Desa kali ini. Pemkab Malang memberikan bantuan tersebut kepada Sutrisno, salah satu warga desa Poncokusumo yang tinggal sebatangkara.
Sutrisno merupakan pemuda 29 tahun yang tinggal sebatang kara di desa tersebut. Kedua orang tuanya telah meninggal dunia semenjak dirinya masih sangat kecil. Untuk menghidupi dirinya, Sutrisno berdagang kerupuk keliling dari satu kampung ke kampung lainnya.
Sutrisno kemudian mendapat kesempatan bantuan perbaikan bangunan rumah dan pengecatan melalui program bedah rumah yang menjadi bagian dari Bina Desa.
Rendra mengungkapkan, program bedah rumah akan terus digalakkan pemerintah. Mengingat angka hunian rumah tidak layak di kabupaten Malang yang dinilai cukup tinggi.
"Langkah ini sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandas Rendra.