1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Saat Mensos ajari warga cairkan dana bantuan pemerintah via ATM

Menteri Sosial berharap Pemerintah Kota Malang dapat memberikan pemahaman dan penjelasan pada warga agar mereka mengerti pencairan dana bansos.

Mensos Khofifah ajari cara cairkan bansos. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Selasa, 24 Januari 2017 10:49

Merdeka.com, Malang - Endang, penerima bantuan non-tunai di Kota Malang terlihat bingung cara mencairkan dana bantuan sosial (bansos) yang diterimanya. Secara lugu, pertanyaan itu disampaikan kepada Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

"Pripun, kulo mboten ngertos sing ngeteniki (Bagaimana saya tidak tahu yang seperti ini)," tanya Endang, salah satu penerima bantuan di depan e-warung Gubuk PKH Mardiri Berkah Jaya yang diresmikan Mensos Khofifah di kelurahan Madyopuro, kecamatan Kedung Kandang, kota Malang, Senin (23/1).

Dengan logat bahasa Jawa halus, Khofifah menjelaskan pada Endang. Namun ibu tersebut rupanya masih belum paham juga.

"Ini namanya Kartu ATM bu, nanti datang saja ke mesin-mesin ATM terus dimasukkan PIN-nya. Nanti mesinnya akan menjawab di situ. Setiap bulan akan terisi bantuan dari pemerintah. Tidak sulit Bu, nanti kalau sudah terbiasa akan mudah," kata Khofifah menjelaskan.

Penjelasan Mensos belum sepenuhnya bisa diterima Endang sudah coba dijelaskan panjang lebar. Khofifah kembali menegaskan bahwa itu tidak sulit dan akan dibantu oleh para pendamping dan petugas bank.

"Mboten repot nggih? Saya usul ibu ini langsung diajak ke ATM. Memang butuh edukasi untuk memberi pemahaman para penerima bantuan sosial," katanya.

Mensos menyalurkan Bantuan Sosial Non-tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan melalui e-warung KUBE PKH di Kota Malang. Kementerian Sosial menggandeng BNI untuk layanan bantuan-bantuan tersebut.

Khofifah menyebutkan, sebanyak 7.733 e-warung di Indonesia baik yang dibangun KUBE PKH maupun agen yang telah memiliki toko sembako dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) siap melayani masyarakat. Mereka akan mempermudah proses penyaluran bantuan sosial.

"Masyarakat memang harus mendapatkan edukasi agar mereka paham bagaimana menggunakan kartu ATM-nya. ATM tersebut sebagai media transaksi perbankan untuk mendapatkan bantuan sosial non tunai dari pemerintah," katanya.

Khofifah berharap Pemerintah Kota Malang dapat memberikan pemahaman dan penjelasan pada warga agar mereka mengerti pencairan dananya.

"Melalui program RPK, kita dapat melihat keleluasaan penerima bantuan pangan untuk memilih pemenuhan kebutuhan kalori bagi masyarakat kurang mampu dengan adanya pilihan beras premium maupun beras kualitas medium," ujar Khofifah.

Pemkot Kota Malang telah menerima bantuan dengan total Rp38 miliar yang terdiri dari bantuan PKH sebesar Rp 12 miliar untuk 6.438 keluarga. Bentuk lain disalurkan lewat Bantuan Sosial Lanjut Usia untuk 50 jiwa dengan total sebesar Rp. 100 Juta, Bantuan Sosial Disabilitas kepada 23 jiwa sebesar Rp 69 juta.

Bantuan tersebut juga disalurkan dalam bentuk Beras Sejahtera (Rastra) kepada 18.689 keluarga sebesar Rp. 25 milyar dan Bantuan Hibah dalam negeri kepada 370 keluarga dengan total nilai Rp 78 juta.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah menyerahkan secara simbolis PKH tahap IV. Serta penyerahan kredit usaha rakyat kepada 2 orang penerima masing-masing Rp 500 juta dan Rp 175 juta. Saat itu juga diserahkan beasiswa untuk 10 orang anak PKH yang berprestasi.Endang, penerima bantuan non-tunai di Kota Malang terlihat bingung cara mencairkan dana bantuan sosial (bansos) yang diterimanya. Secara lugu, pertanyaan itu disampaikan kepada Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.

"Pripun, kulo mboten ngertos sing ngeteniki (Bagaimana saya tidak tahu yang seperti ini)," tanya Endang, salah satu penerima bantuan di depan e-warung Gubuk PKH Mardiri Berkah Jaya yang diresmikan Mensos Khofifah di Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Senin (23/1).

Dengan logat bahasa Jawa halus, Khofifah menjelaskan pada Endang. Namun ibu tersebut rupanya masih belum paham juga.

"Ini namanya Kartu ATM bu, nanti datang saja ke mesin-mesin ATM terus dimasukkan PIN-nya. Nanti mesinnya akan menjawab di situ. Setiap bulan akan terisi bantuan dari pemerintah. Tidak sulit Bu, nanti kalau sudah terbiasa akan mudah," kata Khofifah menjelaskan.

Penjelasan Mensos belum sepenuhnya bisa diterima Endang sudah coba dijelaskan panjang lebar. Khofifah kembali menegaskan bahwa itu tidak sulit dan akan dibantu oleh para pendamping dan petugas bank.

"Mboten repot nggih? Saya usul ibu ini langsung diajak ke ATM. Memang butuh edukasi untuk memberi pemahaman para penerima bantuan sosial," katanya.

Mensos menyalurkan Bantuan Sosial Non-tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan melalui e-warung KUBE PKH di Kota Malang. Kementerian Sosial menggandeng BNI untuk layanan bantuan-bantuan tersebut.

Khofifah menyebutkan, sebanyak 7.733 e-warung di Indonesia baik yang dibangun KUBE PKH maupun agen yang telah memiliki toko sembako dan agen Rumah Pangan Kita (RPK) siap melayani masyarakat. Mereka akan mempermudah proses penyaluran bantuan sosial.

"Masyarakat memang harus mendapatkan edukasi agar mereka paham bagaimana menggunakan kartu ATM-nya. ATM tersebut sebagai media transaksi perbankan untuk mendapatkan bantuan sosial non tunai dari pemerintah," katanya.

Khofifah berharap Pemerintah Kota Malang dapat memberikan pemahaman dan penjelasan pada warga agar mereka mengerti pencairan dananya.

"Melalui program RPK, kita dapat melihat keleluasaan penerima bantuan pangan untuk memilih pemenuhan kebutuhan kalori bagi masyarakat kurang mampu dengan adanya pilihan beras premium maupun beras kualitas medium," ujar Khofifah.

Pemkot Kota Malang telah menerima bantuan dengan total Rp38 miliar yang terdiri dari bantuan PKH sebesar Rp 12 miliar untuk 6.438 keluarga. Bentuk lain disalurkan lewat Bantuan Sosial Lanjut Usia untuk 50 jiwa dengan total sebesar Rp. 100 Juta, Bantuan Sosial Disabilitas kepada 23 jiwa sebesar Rp 69 juta.

Bantuan tersebut juga disalurkan dalam bentuk Beras Sejahtera (Rastra) kepada 18.689 keluarga sebesar Rp. 25 milyar dan Bantuan Hibah dalam negeri kepada 370 keluarga dengan total nilai Rp 78 juta.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah menyerahkan secara simbolis PKH tahap IV. Serta penyerahan kredit usaha rakyat kepada 2 orang penerima masing-masing Rp 500 juta dan Rp 175 juta. Saat itu juga diserahkan beasiswa untuk 10 orang anak PKH yang berprestasi.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Sosial
  2. Peristiwa
  3. Layanan Publik
  4. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA