Ditanya soal isu 5.000 senjata ilegal, ini komentar Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko!
Merdeka.com, Malang - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Moeldoko memilih tidak berkomentar saat ditanya tentang manuver, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu menolak dikaitkan dalam perbincangan yang saat ini sedang ramai.
"Emboh itu, karepmu," kata Moeldoko pendek saat menjadi pembicara di Dies Natalis Politeknik Kota Malang Ke-9 di Kota Malang, Kamis (29/9).
Ketika dibandingkan dengan massa kepemimpinannya yang jauh dari manuver, Moeldoko meminta wartawan untuk mengambil kesimpulan sendiri. "Artikan sendiri lah gitu lho," tegasnya lagi dengan jawaban pendek.
Dia hanya mengingatkan, seorang TNI harus menjadi prajurit sejati dan profesional. Namun, dia menegaskan, tak mau mengomentari orang lain. Dalam wawancara ini, Moeldoko ditanya soal isu 5.000 senjata ilegal yang diungkap Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Saya tidak mau ngasih komentar pada orang lain. Tetapi saya menjadi prajurit, harus menjadi prajurit sejati, prajurit profesional. Tidak akan tergoda oleh hal-hal yang lain," katanya.
Moeldoko lebih memilih untuk memikirkan petani. Meskipun menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Hanura, Moeldoko mengklaim tak terlalu konsen memikirkan politik.
"Kalau semua ke dunia politik, siapa yang mikirin petani. Untuk itu, Jenderal Moeldoko hadir di tengah-tengah petani, untuk mikirin rakyat. Nanti saja (politik) dipikirin," tegasnya.
"Jangan ngomong banyak, tetapi tidak berbuat sesuatu. Mendingan berbuat sesuatu pada petani," pungkasnya.