Malang Flower Carnival (MFC) digelar guna menegaskan identitas Kota Malang yang selama ini dikenal sebagai kota indah, ramah dan menyenangkan. Sebanyak 214 peserta meramaikan ajang tahunan yang digelar Minggu (10/9) di Jalan Simpang Balapan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni menyampaikan, MFC tahun ini merupakan tahun ke-7.
Lewat ajang bergengsi tersebut semakin menegaskan identitas Kota Malang yang banyak memiliki alternatif tujuan wisata yang menarik dan patut dikunjungi.
"Kami akan berusaha memantapkan citra Kota Malang yang dikenal dengan kota bunga. Melalui MFC, kami berharap mampu mengembangkan potensi partisipasi warga Kota Malang," kata Ida Ayu Made Wahyuni di Jalan Simpang Balapan, Minggu (10/9).
Ida juga menegaskan, pihaknya mendorong kreativitas dengan tidak meninggalkan semangat go green dalam mensukseskan pelestarian lingkungan. Karena itu dalam kegiatan MFC lebih menekankan pada penggunaan kain dan kertas daur ulang.
MFC tahun ini mengambil tema Eksotika Bunga Nusantara yang juga menampilkan pertunjukan kebudayaan dari berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Tiongkok, Australia, dan Belgia.
Walikota Malang Moch Anton dalam sambutannya mengatakan, agar panitia pelaksana terus meningkatkan kreativitasnya agar MFC dapat terus terlaksana secara berkesinambungan. Sehingga penyelenggaraan setiap tahun akan mengundang banyak pengunjung.
"Jika ingin kegiatan ini terus berlangsung secara kontinyu dari tahun ke tahun, maka panitia harus kreatif agar tidak terkesan membosankan, harus ada hal baru di setiap pelaksanaannya" tegas Anton.
Senada dengan Anton, Deputi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esti Reko Astuti berpesan, agar kegiatan ke depan terus dievaluasi dan dikembangkan. Selain itu Pemerintah Daerah juga harus memperhatikan komersial value dan culture value bagi masyarakat.