Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya ditemukan tidak bernyawa saat berenang di Segoro Anakan, Pulau Sempu. Diduga, korban terseret arus pusaran.
Merdeka.com, Malang - Muhammad Rusdi (21), mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ditemukan tidak bernyawa saat berenang di Segoro Anakan, Pulau Sempu, kabupaten Malang. Korban berenang bersama empat orang temannya dengan didampingi seorang pemandu wisata, Bambang (36).
Korban diketahui sebagai warga Desa Mriyunan RT 02/ RW 01 kecamatan Sidayu, kabupaten Gresik. Jenazah korban tiba di Rumah Sakit Syaiful Anwar sekitar pukul 22.00 WIB untuk menjalani visum.
"Korban ditemukan dalam posisi sudah meninggal dunia di dalam air. Guide (pemandu wisata) dan teman-temannya melakukan pencarian setelah sadar temannya hilang," kata Mujie Utomo, Kasie Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Jumat (13/1) dini hari.
Berdasarkan keterangan rekan-rekan korban, Kamis (12/1) sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan bersama lima orang temannya tiba di pantai Sendangbiru. Mereka melanjutkan perjalanan menuju lokasi dengan menyewa perahu dan dilanjutkan berjalan kaki.
Tujuan rombongan, ke Segoro Anakan, desa Tambakrejo, kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang berada di dalam Pulau Sempu. Perjalanan ke lokasi ditempuh sekitar dua jam. Sesaat setelah istirahat dan berfoto-foto rombongan langsung berenang. Saat mandi sekitar 30 menit, rekan-rekan korban sadar kalau salah satu temannya tidak bersama mereka.
Korban akhirnya ditemukan di lokasi dasar air dengan kedalaman sekitar 2 meter sekitar pukul 13.00 WIB. Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Sebelumnya berenang, guide sudah mengingatkan agar tidak berenang terlalu ke tengah. Korban diduga terlalu ke tengah kemudian terseret arus pusaran dan tenggelam," kata Bagio Setyono, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang.
Karena jarak dan komunikasi, korban dilaporkan ke Polsek Sumbermanjing Wetan sekitar pukul 15.00 WIB. Korban selanjutnya dievakuasi ke RSSA Syaiful Anwar Malang untuk dimintakan visum. "Hasil pemeriksaan sementara pada tubuh korban tidak diketemukan bekas luka atau lebam yang patut diduga akibat penganiayaan," kata AKP Dian Vicky Shandy, Kasubag Humas Polres Malang.
Sementara korban tercatat sebagai mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya semester lima. Teman korban mengaku sempat berusaha memberikan pertolongan tetapi gagal. "Saya hanya bisa menolong Masud tapi Rusdi gagal," kata Abdullah, teman korban.
Korban selamat dalam kejadian tersebut adalah Rivaldi Romadhon (20) warga Truni RT 02/ RW 02 kecamatan Babat, kabupaten Lamongan. Imam Fadli (22) dusun Berat Selatan RT 04/ RW 04 desa Berat Kulon, kecamatan Kemlagi, kabupaten Mojokerto, Abdullah (21), Jalan Sunan Giri 15E RT 18/ RW 06 Kebomas, Gresik dan Mohammad Mas'ub Hasyim (22), dusun Tale RT 01/ RW 01 desa Bruri, kecamatan Solokuro, kabupaten Lamongan.
Sementara turut dimintai keterangan, Bambang (36) pemandu wisata warga RT 04/ RW 01, desa Tambakrejo, kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang.