Merdeka.com, Malang - Setelah melakukan razia siswa sekolah pada rabu (11/1). Pada kamis (12/1), Satpol PP Kota Malang, kembali melakukan razia kepada siswa sekolah yang ketahuan membolos dan berada di Warung Internet (Warnet). Sebanyak 10 siswa berhasil dijaring Satpol PP dalam aksi razia kali ini.

Kasi Penertiban Umum, Soni, mengatakan jika razia ini dilakukan dua kali dalam seminggu. Tujuannya agar para siswa di Kota Malang tidak lagi membolos sekolah pada saat jam pelajaran.

"Razia ini kita lakukan seminggu dua kali, agar tidak ada lagi siswa yang membolos sekolah," kata Soni.

Siswa yang terjaring razia langsung dibawa petugas menuju ke kantor Satpol PP untuk dilakukan pendataan. Mereka juga menulis dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa di lain hari.

"Siswa yang bolos sekolah ini telah melanggar Perda No 2 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Lingkungan," terangnya.

Pada razia kali ini, salah seorang siswi terpaksa terjaring razia karena ketahuan berada di warnet saat jam pelajaran. Bahkan, sang guru yang mendengar ada muridnya terjaring razia langsung mendatangi kantor Satpol PP untuk melakukan penjemputan.

"Ada yang dijemput guru sekolah dan juga dijemput orang tuanya. Para siswa yang terjaring razia ini sudah menandatangani pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," ungkapnya.

Bagi pengusaha warnet, Satpol PP juga mengingatkan agar tidak membuat bilik tertutup, karena hal itu bisa disalahgunakan khususnya bagi para siswa sekolah.

PILIHAN EDITOR

• Bolos sekolah, 26 pelajar di Malang nongkrong di warkop dan warnet
• Galakkan razia anak sekolah, Satpol PP kota Malang jaring 26 siswa
• Gandeng kantor Pos, BP2D tingkatkan kualitas pelayanan publik
• Berantas Pungli, Wali Kota Malang bentuk tim sapu bersih
• Hujan deras, jembatan Bandulan dipenuhi material bebatuan
• Abah Anton minta semangat para veteran ditularkan ke generasi muda